WALINKI ID | BBM dengan Research Octane Number (RON) 90 jenis Pertalite akan dibatasi penggunaannya. Itu artinya, pembelian BBM Pertalite tidak lagi bebas seperti sekarang.
Nantinya pembeli BBM Pertalite yang kini disubsidi itu harus terdaftar di aplikasi MyPertamina.
Baca Juga:
Kendalikan Inflasi, Kemendagri Minta Pemda Segera Beri Insentif Fiskal PBBKB
Yang jelas, Kepala BPH Migas Erika Retnowati menegaskan pemilik mobil cc besar tidak termasuk dalam kategori pembeli Pertalite.
Menurut Erika, mobil dengan kapasitas kubikasi mesin lebih besar akan mengonsumsi BBM lebih banyak. Meski begitu, Erika belum merinci dengan detil mobil cc besar dengan kapasitas mesin berapa yang bakal dilarang membeli Pertalite.
Adapun, mengutip data distribusi wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, ada beberapa kategori mobil penumpang berdasarkan kapasitas kubikasi mesinnya.
Baca Juga:
680 Liter Pertalite Diamankan, Sat Reskrim Polres Subulussalam Tangkap Seorang Pria Diduga Lakukan Penyalahgunaan BBM
Pertama adalah di bawah 1.500 cc, kemudian 1.501 cc sampai dengan 2.500 cc, 2.501 cc sampai dengan 3.000 cc, dan di atas 3.001 cc. Umumnya mobil cc besar identik dengan mesin 2.000 cc ke atas.
"Untuk CC nya masih dalam pembahasan ya. Nanti akan disosialisasikan," ujar Erika dilansir detikcom.
Pelarangan mobil cc besar untuk mengonsumsi Pertalite ditujukan agar BBM subsidi itu bisa lebih tepat sasaran. Tak bisa dipungkiri, harga BBM Pertalite lebih murah ketimbang jenis lain.