Kenaikan terjadi akibat mahalnya kedelai dan jagung. Di mana harga sempat mencapai 12,50 bath per kilogram than lalu.
"Ini memaksa banyak petani gulung tikar," tulis laman itu.
Baca Juga:
Inflasi China Tembus Rekor Dalam 2 Tahun, Gegara Daging Babi?
Pemerintah Thailand sendiri juga dituding menutup-nutupi fakta lain. Yakni demam babi Afrika (ASF), yang disebut seorang anggota parlemen Wisuth Chainaroon, makin parah tiga tahun terakhir.
Sementara itu kekurangan daging babi membuat banyak konsumen Thailand beralih ke daging buaya. Peternakan yang awalnya menjual kulit buaya untuk industri fesyen kini kebanjiran permintaan daging.
Ilustrasi Buaya
Baca Juga:
Viral! Pemilik Usaha Nasi Padang Babi Minta Maaf
Banyak penjual makanan dan restoran datang kepada saya untuk meminta daging buaya untuk dibeli," kata salah seorang pertenak Wichai Roongtaweechai dikutip dari Nikkei Asia.
Penjualan daging buaya melonjak 100 kilogram per harı, dari 20 kilogram per hari. Ia mengaku bisa mendapatkan sekitar 50 kg daging dari setiap buaya.
Harga juga kini mengalami kenaikan menjadi antara 80-190 bath. Bagian yang laris manis adalah ekor karena lembut, kenyal dan rendahlemak.