"Moda transportasi memang kita sempat terganggu bahwa kapal-kapal besar hilang, kita juga mengalami itu. Sekarang sudah ada kapal-kapal besar, kapal kecil, kapal kontainer semua kita pakai kirimkan pupuk dari lini 1 pabrik-pabrik ke pelabuhan pelabuhan," kata Syamsu.
Terkait tren permintaan pupuk, Syamsu bilang sedang tinggi karena memasuki masa tanam musim kedua. Bahkan dia mengatakan tren permintaan pupuk juga sudah terjadi sejak awal tahun pada musim tanam pertama.
Baca Juga:
Jasa Marga Raih Penghargaan Bergengsi ‘Indonesia Most Powerful Women Awards 2024’
Dia menjelaskan penyerapan pupuk pada musim tanam pertama mencapai 101% untuk urea dan 127% untuk pupuk NPK. Sementara untuk stok pupuk jelang Lebaran atau musim tanam kedua, dipastikan ketersediaannya aman.
Stok pupuk urea saat ini mencapai 209% dari ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah dan untuk NPK 267%. Syamsu meyakini stok pupuk tersebut cukup untuk kebutuhan sektor pertanian hingga satu bulan ke depan di seluruh Indonesia. [JP]