Dengan kinerja ini, GOTO mencatatkan adjusted EBITDA minus Rp2,8 triliun pada semester I-2023, membaik signifikan dibandingkan setahun sebelumnya yang tercatat minus Rp 9,2 triliun.
Khusus untuk kuartal II-2023, adjusted EBITDA tercatat sisa minus Rp 1,2 triliun. Dengan posisi ini GOTO semakin mendekati adjusted EBITDA positif yang diyakini terjadi pada kuartal IV-2023.
Baca Juga:
Fasilitasi Transportasi Dinas Karyawan, PLN Gandeng Pihak GoTo
"Kami telah mencapai kemajuan dalam metrik profitabilitas utama kami selama enam kuartal berturut-turut karena pengurangan insentif dan program pemasaran produk yang tidak produktif, sambil tetap fokus pada konsumen profitabel kami," ujar Jacky Lo, CFO Grup GOTO.
Di paparan kuartal II 2023, Patrick Walujo, CEO GOTO menyampaikan bahwa walau sudah berada pada jalur tepat untuk mencapai EBITDA yang disesuaikan positif pada tahun ini, namun mencapai titik impas bukanlah tujuan akhir. CEO GOTO tersebut mengatakan bahwa pertumbuhan yang berkelanjutan dan menguntungkanlah yang harus perusahaan capai. Untuk mencapai hal tersebut, Perusahaan perlu meningkatkan total pasar potensial (TAM) untuk memperluas basis konsumen Perseroan.
Pada kuartal II 2023, GOTO telah berhasil menumbuhkan dan mempertahankan kelompok pengguna setianya hingga kelompok tersebut berkontribusi 75% dari total GTV GOTO, khususnya di kota-kota besar. Nilai transaksi per konsumen pun meningkat 42% YoY.
Baca Juga:
Fasilitasi Transportasi Dinas Karyawan, PLN Gandeng Pihak GoTo
Sejalan dengan perbaikan profitabilitas, GOTO mengembangkan area pertumbuhan baru ke kelompok pengguna yang lebih sadar harga, khususnya di luar kota besar. Hal ini dilakukan melalui inovasi produk yang struktur biayanya lebih rendah hingga konsumen dapat menjangkau layanan tanpa perusahaan meningkatkan biaya untuk promo dan insentif.
Keseriusan GOTO dalam memperluas basis konsumen terlihat dari beberapa inisiatif baru di sejumlah unit bisnis. Di Gojek ada program Fitur Hemat untuk GoCar dan GoFood serta GoTransit Multimoda. Sementara itu, Tokopedia menurunkan biaya logistik melalui GoTo Logistic dan menambah jumlah barang dengan harga yang lebih terjangkau.
Sedangkan untuk GoTo Financial menggunakan senjata GoPay App yang baru saja diluncurkan pada bulan lalu. Melalui aplikasi ini, GoPay ingin menjangkau konsumen di kota tier 2 dan tier 3 yang belum terjangkau oleh sistem keuangan formal.