Piter Abdullah, Ekonom Segara Institute, mengatakan ini adalah strategi bisnis yang tepat untuk GOTO karena saat ini mereka sudah mempunyai konsumen setia yang akan tetap menggunakan layanan mereka karena kenyamanannya.
"Namun, tidak bisa dipungkiri ada kelompok masyarakat yang masih sangat sensitif terhadap harga, sehingga penyediaan layanan yang lebih terjangkau akan membantu GOTO memperluas pangsa pasarnya. Pembedanya GOTO dengan kompetitor adalah mereka melakukannya dengan inovasi produk, bukan subsidi harga alias bakar uang," ujar Piter Abdullah, ketika dihubungi secara terpisah.
Baca Juga:
Fasilitasi Transportasi Dinas Karyawan, PLN Gandeng Pihak GoTo
Selain untuk memperbesar pangsa pasar, kata Piter, inovasi fitur mode Hemat juga sebagai win win solution. Para mitra tidak berkurang jumlah pesanannya dan publik tetap bisa mengandalkan aplikasi di dalam ekosistem GOTO untuk pemenuhan kebutuhan sehari hari.
"Sementara itu, GOTO sebagai pemilik platform, bisa memperbaiki fundamentalnya sehingga mampu menjaga konsistensi sebagai penggerak ekonomi digital di tanah air. Dan paling penting, publik bisa menilai GOTO punya visi yang jelas dalam mengakselerasi profit," kata Piter.
[Redaktur: Amanda Zubehor]