Lebih lanjut Jokowi mengingatkan, sebagai BUMN, perusahaan memang bisa memutuskan sendiri terkait investasi. Namun Jokowi mengingatkan adanya cita-cita negara demi tercapainya tujuan investasi.
"Jadi keputusan investasi Anda boleh oleh perusahaan, tetapi pemerintah juga memiliki strategi besar untuk membawa negara ini ke sebuah tujuan yang kita cita-citakan bersama, sebuah rencana besar negara itu juga punya, itulah pentingnya antara profesionalisme dan negara, kepentingan perusahaan dan negara ini juga berjalan seiringan," ujarnya.
Baca Juga:
Premanisme Oknum Ormas Rugikan Sektor Industri dan Properti, Ciputra Group Buka Suara
Jokowi mengatakan kesempatan investasi di PLN maupun di Pertamina sejatinya terbuka sangat lebar jika kedua perusahaan tersebut terbuka dan membuka pintunya lebar-lebar.
"Keterbukaan itulah yang saya inginkan, yang diinginkan dengan UU Cipta Kerja. Saya berikan contoh Pertamina, misalnya sudah bertahun-tahun yang namanya Rosneft itu ingin investasi, sudah mulai saya ngerti, tapi Rosneftnya pengin cepat, tapi kitanya nggak pengin cepat, ini investasi yang gede sekali Rp 168 triliun, tapi realisasi baru kira-kira 5,8," kata Jokowi sambil menghela napas.
Lebih lanjut Jokowi juga meminta agar Pertamina dan PLN menjaga profesionalismenya dalam setiap penugasan yang diberikan.
Baca Juga:
Dilaporkan ke Polda Sulteng Oknum Ustaz Tipu Jamaah Miliaran Rupiah Dalih Investasi
Ia meminta agar semua pihak melakukan penghitungan secara transparansi, kalkulasi, dan terbuka. (JP)