Wahanaadvokat.com | Aksi May Day, enam puluh serikat pekerja disebut bakal menggelar di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) saat Hari Buruh Internasionalbesok, Minggu (1/5).
Mereka menuntut KPU mengawal pelaksanaan pemilu tepat waktu pada 14 Februari 2024, di tengah isu penundaan yang sempat mencuat dalam satu bulan terakhir. Selain itu, serikat buruh juga menuntut pemilu dilakukan dengan prinsip jujur dan adil.
Baca Juga:
Terduga Teroris yang Pernah Rencana Aksi di Singapura Ditangkap Densus 88
"Sekitar 200 orang di KPU jam 10. Massa aksi berasal dari Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang," ujar Said Iqbal, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), saat dikonfirmasi, Sabtu (30/4).
"[Kami] meminta KPU mengkampanyekan tolak politik uang dan didiskualifikasi sebagai Parpol peserta Pemilu. [Juga] meminta KPU melaksanakan Pemilu tepat waktu pada 14 Februari 2024."
Selepas dari KPU, Said menyatakan aksi berlanjut ke sekitar Bundaran HI dengan membawa dua tuntutan. Pertama, meminta harga bahan pokok diturunkan serta menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Baca Juga:
Aksi Berani Pelaku Curas di Kebun Sawit dan Sempat Buron Berakhir di Sel Tahanan
"Kemudian lanjut Mayday Fiesta jam 14.30 di gedung film Usmar Ismail, Kuningan, Jakarta. [Untuk] pemberian anugerah pahlawan buruh nasional kepada Marsinah yang akan dihadiri kakak kandung Marsinah," sambung Said.
Kepolisian mengaku tidak akan menurunkan banyak anggota untuk mengawal aksi tersebut.
"Jadi untuk besok tetap Polda Metro menyiagakan pengamanan," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan kepada wartawan, Sabtu (30/4).
Kendati demikian, Zulpan belum membeberkan berapa jumlah personel yang akan diterjunkan, karena tidak banyak elemen buruh yang akan ikut dalam unjuk rasa kali ini.
"Dari pemberitahuan kepada kita memang tidak banyak elemen yang menyatakan akan turun, mungkin ini juga terkait situasi saat ini dalam menghadapi Lebaran apalagi sebagian warga kita melaksanakan mudik Lebaran," tuturnya. [tum]