Advokat.WahanaNews.co | Polsek Astana Anyar di Bandung menjadi sasaran bom bunuh diri. Bom meledak saat personel sedang menggelar apel pagi.
Bom itu meledak pukul 08.25 WIB, Rabu (7/12/2022). Pelaku menerobos barisan anggota yang sedang menggelar apel. Bom yang dibawa pelaku kemudian meledak. Bom itu meledak di bagian dalam Polsek depan area pintu masuk.
Baca Juga:
Bom Bunuh Diri Meledak Peshawar Pakistan
Selang beberapa jam, ledakan kedua terdengar keras. Ledakan kedua terjadi pukul 10.45 WIB. Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo memastikan ledakan kedua merupakan disposal atau pemusnahan bahan meledak. Tim meledakkan sisa bahan peledak yang ada di lokasi kejadian.
"Memang tadi benda yang dicurigai bahan peledak juga. Dilakukan disposal dengan peledakan di sini," kata Ibrahim di lokasi kejadian, seperti dilansir detikJabar.
Ibrahim mengaku pihaknya masih memverifikasi bahan yang diledakkan petugas di lokasi kejadian. Ia menjelaskan data mengenai lokasi sisa bahan peledak itu masih terbatas. Pihaknya belum bisa menjelaskan secara rinci.
Baca Juga:
Mengenal 3 Jenis Pesawat Bomber Andalan Militer Rusia
"Masih dilakukan pengecekan penyisiran dan sterilisasi lagi beberapa area. Karena jangan sampai ada benda lain rawan meledak," ucap Ibrahim.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap pelaku terafiliasi jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Berikut fakta-faktanya:
Pelaku Sempat Acungkan Senjata
Kapolres Bandung Kombes Aswin Sipayung menyampaikan sebelum terjadinya ledakan bom, pelaku mencoba menerobos ke area polsek sembari mengacungkan senjata tajam. Kemudian pelaku bom bunuh diri mencoba menerobos barisan anggota yang sedang melaksanakan apel.
"Pukul 08.20 WIB, Polsek Astana Anyar sedang apel, satu orang laki-laki masuk ke polsek mengacungkan senjata tajam," ujar Aswin seperti dikutip dari CNN Indonesia, Rabu (7/12/2022).
"Anggota menghindar dan terjadi ledakan, pelaku membawa bom. Diduga bom bunuh diri, pelaku meninggal dunia," jelasnya.
Dia menyebut aksi teror bom bunuh diri tersebut terjadi di bagian dalam Polsek, di depan area pintu masuk. Akibat kejadian tersebut sejumlah anggota polisi mengalami luka-luka.
"Sekarang lagi dibawa ke RS di bandung. Situasi kondisi terkini, radius 300 m di garis polisi," ucapnya.
Satu Anggota Polisi Gugur
Kapolda Jawa Barat Irjen Suntana mengatakan 11 orang menjadi korban ledakan bom bunuh diri di Markas Polsek Astana Anyar. Salah satu korban adalah warga sipil.
"Ada 11 orang menjadi korban, terdiri 10 anggota Polri dan satu warga sipil. Satu orang anggota Polri meninggal dunia atas nama Aiptu Sofyan," kata Suntana.
Satu orang warga sipil yang jadi korban itu sedang melintas di sekitar lokasi kejadian. Sedangkan pelaku bom bunuh diri dipastikan tewas di lokasi.
Pelaku Eks Napiter
Terduga pelaku merupakan mantan napi teroris berinisial AS (34). Wajah AS dibenarkan kakek tirinya, S (84). Saat ditemui di kediamannya di Bandung, kakek AS mengaku telah menerima gambar AS yang tewas setelah melakukan aksi bom bunuh diri tersebut.
Dari keterangan yang didapat detikJabar dari S, AS merupakan mantan napi teroris (napiter) yang mendekam di penjara pada 2017. AS lalu bebas bersyarat pada 2021.
"Dulu pernah dipenjara, kasus teroris juga. Tahun segitu (2017) dia dipenjaranya," katanya saat ditemui wartawan di kediamannya, seperti dilansir detikJabar.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan sidik jari dan face recognition, identitas pelaku adalah Agus Sujatno atau biasa dikenal Agus Muslim. Pelaku sebelumnya pernah ditangkap di kasus Bom Cicendo.
"Identik menyebutkan identitas pelaku adalah Agus Sujatno atau biasa dikenal dengan Agus Muslim. Yang bersangkutan pernah ditangkap karena peristiwa Bom Cicendo dan sempat dihukum 4 tahun. September atau Oktober 2021 yang lalu yang bersangkutan bebas," ujar dia.
Sementara itu, Ditjen PAS menyampaikan AS telah bebas murni pada 2021 dari LP Pasir Putih, Nusakambangan.
"Yang bersangkutan bebas dari Lapas Pasir Putih, bebas murni pada 14 Maret 2021 setelah menjalani 4 tahun penuh masa pidananya," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Ditjenpas Rika Aprianti.
Pelaku Bawa 2 Bom, 1 Melekat di Badan
Kapolda Jawa Barat Irjen Suntana mengatakan pelaku bom bunuh diri diduga membawa dua unit bom ke lokasi. Satu bom yang meledak itu diduga melekat di tubuh pelaku.
Sedangkan satu bom lainnya ditemukan di sekitar lokasi dalam kondisi belum meledak. "Tadi ada satu yang diledakkan pelaku, dan ada satu yang kita ledakan," ucap Suntana seperti dilansir Antara.
Menurutnya, satu bom yang ditemukan itu kemudian 'didisposal' oleh anggota Gegana Brimob dengan cara diledakkan di tempat yang aman. Adapun proses disposal itu terjadi sekitar pukul 10.45 WIB. Proses disposal itu menyebabkan dentuman yang keras terdengar di sekitar lokasi.
Suntana mengatakan proyektil dari ledakan bom itu diduga berupa paku tembok hingga paku payung. Polisi pun menurutnya masih mengidentifikasi bahan peledak yang digunakan pelaku bom bunuh diri.
Pelaku Berstatus 'Merah' Program Deradikalisasi
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar Bandung, Agus Sujatno 'masih merah'. Agus masih dalam proses deradikalisasi.
"Jadi yang bersangkutan ini sebelumnya ditahan di LP Nusakambangan. Artinya, dalam tanda kutip masuk kelompok masih merah. Proses deradikalisasi membutuhkan teknik dan taktik berbeda," kata Sigit setelah meninjau lokasi kejadian.
Selain itu, Sigit mengungkap bahwa Agus masih susah diajak bicara. Agus cenderung menghindar.
"Yang bersangkutan masih susah diajak bicara. Cenderung menghindar," ucap Sigit menambahkan.
Sigit mengatakan Agus pernah ditangkap saat peristiwa bom di Cicendo Kota Bandung pada 2017. Agus kemudian menjalani masa tahanan di Lapas Nusakambangan. [tum]