WahanaAdvokat.com | Sudah 2 bulan lamanya pengungkapan pembunuh ibu dan anak di Subang, polisi belum juga mengumumkan tersangkanya.
Menurut informasi terbaru seperti dilansir wahananews.co, seorang saksi mata sempat melihat gelagat aneh Yosef saat menemukan jasad Tuti dan Amalia Mustika Ratu dalam bagasi mobil Alphard.
Baca Juga:
Ibu di Deli Serdang Ditetapkan Tersangka Setelah Dua Kali Membunuh Anak Kandungnya
Seorang saksi melihat Yosef sedang menelepon sambil marah-marah.
Sementara itu, Yosef berkukuh bahwa dirinya sama sekali tak terlibat dalam pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Yosef bahkan sampai menitikan air mata membuat pengakuan soal sikapnya pada Tuti dan Amalia Mustika Ratu.
Baca Juga:
Tragis! Suami di Serdang Bedagai Tikam Istri Saat Live Karaoke di Facebook hingga Tewas
Saksi Ujang dan Dede, dua orang pertama yang dihubungi Yosef, mengucap kesaksian lain.
Sekadar mengingatkan, pertama kali Yosef melihat kondisi rumah berantakan, juga bercak darah di rumahnya, ia langsung memanggil Ujang.
Ujang sempat melihat kondisi rumah Yosef yang tak biasa. Merasa ada yang tak beres, Ujang lalu melaporkan ke Ketua RT, Dede. Ia mengaku melihat genangan darah di pintu belakang dan dekat mobil Alphard.
Kesaksian seperti itu tak berubah hingga hari ke-57 penyelidikan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang. Namun, pada Kepala Desa Jalacagak, Indra Zaina, Dede justru menceritakan hal lain.
Dede bercerita, saat di TKP, ia diminta untuk mengumpulkan sejumlah saksi oleh polisi. Menurut Dede, ada satu orang saksi, Wawan, yang mengaku melihat Yosef marah-marah.
“Sok atuh Wan saurkeun anu nelepon enjing-enjing Pak Yosef teh, kumaha kronologina ka Pak Aep (polisi),” ujar Dede.
Kepada Dede, Wawan bercerita melihat Yosef menelepon sambil marah-marah.
“Sanes Pak RT, tah Mang Ujang oge ngupingnya, abdi ti parapatan narik muatan arah ka kulon duka ka Jambu duka ka Ciseuti, ninggal Pak Yosef di SD Sawo ekeur nelepon ambek-ambekan, duka cenah nelepon saha-sahana mah (Bukan Pak RT, kata Wawan, Ujang juga mendengar, saya dari perempatan jalan narik muatan ke arah jalan Jambu dan Ciseuti, melihat Pak Yosef di SD Sawo sedang menelepon sambil marah-marah, saya tidak tahu ia menelpon siapa),” tutur Dede.
Ketika itu, kata Dede, Wawan berniat untuk menghampiri Yosef. Namun, karena merasa suasananya sedang tak enak, Wawan pun mengurungkan niatnya. Setelah itu, kata Dede, Wawan menarik dirinya menuju ke Polres Subang.
Dede menjelaskan, ia mengira Wawan melihat Yosef setelah ia melaporkan kejadian. Ternyata, kata Dede, Wawan melihat Yosef menelepon sambil marah-marah itu sebelum ia melapor.
Lanjut Dede pun dari sana mengira Yosef sudah ada di sekitar TKP pagi-pagi.
“Jadi eta mah sateacan narik abdi, berarti enjing keneh (jadi kejadian itu sebelum Wawan mengantarkan saya, berarti Yosef ada masih pagi-pagi),” ujar Dede.
Terpisah, Yosef justru mengurangi pengakuan setelah disudutkan bahkan dituduh sebagai pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang.
"Orang yang menzolimi itu menyakitkan diri saya," kata Yosef sembari menangis, seperti dikutip dari akun YouTube TvOneNews.
Yosef mengaku selama ini tak pernah kasar apalagi memukul Tuti dan Amalia Mustika Ratu.
"Saya sebagai seorang ayah belum pernah mukul sedikitpun itu yang sangat, jadi betul-betul saya merasa sakit," kata Yosef.
Yosef berharap pintu kebenaran segera terungkap.
Ia juga sangat berharap pelaku pembunuh Tuti dan Amalia Mustika Ratu cepat terungkap.
"Semoga Allah membukakan dan pelakunya cepat terungkap," kata Yosef.
Yosef mengakui, sampai saat ini ia terus memikirkan istri serta anaknya yang menjadi korban perampasan nyawa.
"Hampir setiap hari saya, tuh, terus mengingat sosok mereka berdua, istri saya, anak perempuan saya terutama. Tiap hari saya sampai melamun memikirkan mereka," ucap Yosef.
Menurut Yosef, sosok manja dari Amalia Mustika Ratu (23) terus terpikir olehnya.
Bahkan, Yosef pun sempat memimpikan anaknya.
"Saya saat sedang terbaring di sofa, suka memikirkan anak saya Amalia, saya tidak menyangka sampai dengan saat ini sudah ditinggalkan mereka berdua," kata Yosef. [dny]