Wahanaadvokat.com | Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan tidak menemukan jejak pengereman dari Bus Gandos Abadi yang terlibat kecelakaan di Jalan Imogiri-Dlingo, wilayah Bukit Bego, Kedungbueng, Wukirsari, Imogiri, Bantul, DIY, Minggu (6/2).
"Kita lihat terakhir di sini (area TKP) enggak ada jejak pengereman, itu fakta. Kok enggak ada itu nanti dianalisa baru bisa ketahuan," kata Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono di lokasi kejadian kecelakaan bus yang merenggut nyawa 13 orang itu, Senin (7/2).
Baca Juga:
Pesawat Jatuh di BSD, KNKT: Pilot Ingin Mendarat Darurat, tapi Kena Pohon
KNKT hari ini menerjunkan timnya untuk meninjau lokasi insiden. Suryanto mengatakan, regunya tengah melakukan pengukuran geometri jalan sekitar TKP.
"Nanti kita hitung, kalau memang geometrinya ini cukup ektsrem untuk bus besar, kita akan rekomendasikan agar bus besar itu seperti di Dieng. Dia berhenti di lokasi tertentu terus naiknya pakai kendaraan kecil, shuttle," imbuhnya.
Rekomendasi, menurut Soerjanto, memungkinkan untuk dirilis segera menimbang tingkat urgensinya. Minimal dibutuhkan waktu 3-4 hari.
Baca Juga:
Kemenhub Minta Polri Razia Travel Tour Gelap untuk Antisipasi Kecelakaan
Fakta lain yang diperoleh KNKT, jalan turunan tempat lokasi insiden memang cukup curam. Selain itu kriteria korban meninggal dalam kejadian ini.
"Penumpang yang meninggal itu umumnya yang terlempar keluar (dari bus). Sama penumpang yang luka berat itu yang terlempar keluar dari bus. Menurut yang menolong seperti itu," sebutnya.
"Jadi kita juga akan lihat di busnya bagaimana situasi dari kursinya apakah masih nempel semua, terus apakah di busnya ada sabuk pengamannya," ujar Soerjanto.
Bus Gandos Abadi bernopol AD 1507 EH yang mengangkut puluhan orang dalam rombongan Family Gathering perusahaan konveksi di wilayah Sukoharjo menabrak tebing di wilayah Bukit Bego, Kedungbueng, Wukisari, Imigiri, Bantul, Daerah Istimewah Yogyakarta (DIY), Minggu (6/2).
Kecelakaan tunggal tersebut berakhir nahas. Sebanyak 13 penumpang meninggal dunia. Sementara, 34 orang lainnya mengalami luka-luka dan saat ini masih mendapat perawatan. [tum]