Advokat.WahanaNews.co | Lantaran merasa ditipu terkait kasus investasi batu bara yang melibatkan jemaah Masjid Darussalam Kota Wisata Cibubur, puluhan orang menggeruduk kediaman Ustaz Yusuf Mansur di Cipondoh, Kota Tangerang, kemarin, Senin (20/6).
Sekretaris Pelita Lima Pilar Herry Joesoef yang mendampingi warga yang mendatangi rumah Yusuf Mansur mengatakan ada 30 orang yang ikut ke sana. Mereka menuntut penyelesaian ganti rugi investasi.
Baca Juga:
Drama Berlian Sintetik: Penyanyi Reza Artamevia Terseret Kasus Dugaan TPPU
"Kan tidak semua orang yang punya kaitan dengan Yusuf Mansur secara fisik berani menghadapinya. Tuntutan, pasti yang enggak selesai-selesai itu, yang dia (Yusuf Mansur) bohong terus," kata Herry, Senin (20/6).
"Misalnya, batu bara, yang melibatkan jamaah Masjid Darussalam Kota Wisata Cibubur itu 250 orang," imbuhnya.
Menurutnya, investasi ini dilakukan pada sekitar akhir 2009, dan terkumpul hingga Rp 46 miliar. Namun tidak diakui oleh Yusuf Mansur.
Baca Juga:
Buronan Kasus Pencabulan di Madina Ditangkap, Terancam Hukuman 20 Tahun Penjara
"Padahal dia menjadi Komisaris Utama PT Padi Partner Perkasa, PT di mana tambang batu bara itu bernaung. Ternyata kan produknya enggak ada. Itu sudah 12 tahun sejak investasi," tambahnya.
Sebelum menggeruduk rumah Yusuf Mansur, pihaknya telah dua kali mengundang yang bersangkutan untuk bertemu. Namun Yusuf disebut tidak datang.
Undangan tersebut dimaksudkan untuk dilakukan mediasi antar kedua belah pihak. Jemaah Masjid Darussalam Kota Wisata Cibubur disebut dijanjikan keuntungannya yang tinggi, hingga di atas 20 persen.
"Iya, untuk klarifikasi. Sepanjang masih bisa diajak ngobrol, kita ngobrol baik-baik. Tapi kan dia lari terus, nggak bisa menghadapi. Bukan (keuntungannya setiap tahun), per perkapalan. Setiap bulan itu mengapalkan batu bara. Jadi setiap bulan ada proposal baru, begitu," ungkapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Cipondoh Kompol Ubaidillah mengatakan warga datang ke kediaman Yusuf Mansur sekitar pukul 09.00 WIB. Aksi protes warga itu disebut hanya berlangsung sekitar 10 menit.
"Mereka menyampaikan aspirasi, poster, kita mengantisipasi saja jangan sampai ada masalah di wilayah. Enggak lama kejadiannya setelah itu ketemu pengacaranya (Yusuf Mansur) terus mereka bergeser," kata Ubaidillah saat dikonfirmasi.
"Intinya untuk wilayah aman sudah kita dampingi supaya tidak ada masalah yang mengarah ke lain. Kalau menyangkut masalah hukum silakan di pengadilan. Kalau kita di Polsek hanya menjaga wilayah," imbuhnya.
Para warga yang melakukan aksi protes tersebut tidak bisa bertemu dengan Yusuf Mansur di lokasi. Menurut Ubaidillah, Yusuf saat itu sedang berada di luar kota. [tum]