Wahanaadvokat.com | Aksi demonstrasi menolak wacana perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo menjadi tiga periode ricuh meski sempat berjalan tertib.
Baca Juga:
GMNI Demo Kejari Gunungsitoli Terkait Kasus Defisit Rp84 Miliar, Minta Segera Ditetapkan Tersangka
Polda Metro Jaya memburu dalang kericuhan saat aksi demonstrasi mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (11/4/2022).
Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran mengatakan dalam aksi demonstrasi tersebut pihaknya mendeteksi sekelompok massa di luar mahasiswa. Kelompok tersebut, kata dia, sejak awal berencana membuat kericuhan.
"Kami sangat menyayangkan ada sekelompok memancing di air keruh, niatnya bukan unjuk rasa, tapi membuat kerusuhan," kata Fadil di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (11/4).
Baca Juga:
10 Pelaku Penyerangan Diskusi Forum Tanah Air di Kemang Dalam Pengejaran Polisi
Fadil mengatakan polisi mulai malam ini akan bergerak mencari dalang di balik kerusuhan aksi tersebut. Ia juga berjanji bakal menindak tegas pelaku yang membuat aksi demonstrasi menjadi rusuh.
"Malam ini tim langsung bergerak akan menindak tegas siapa yang melakukan pelanggaran hukum, siapa yang jadi dalang dan memerintahkan ini terjadi. Mudah-mudahan bisa segera terungkap," ujarnya.
Berdasarkan pantauan, massa yang dibubarkan polisi didominasi oleh pelajar. Mereka melempar batu ke arah pagar DPR beberapa saat setelah bergabung dengan massa mahasiswa.
Selain itu, dalam unjuk rasa yang berujung ricuh tersebut, pegiat media sosial, Ade Armando babak belur dihajar sekelompok orang di kawasan Gedung DPR RI, Senin (11/4). Kepolisian menyebut kondisi Ade memprihatinkan dan harus dirawat intensif.
Ade memang terlihat berada di depan Kompleks Gedung DPR/MPR saat mahasiswa menggelar demonstrasi.
Dia mengaku tak berniat ikut dalam aksi unjuk rasa bersama mahasiswa. Namun, ia mendukung aspirasi BEM SI yang menolak wacana penundaan pemilu 2024. [tum]