Martabat.WahanaNwes.co | Pengamat politik Universitas Andalas Asrinaldi menilai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin telah melakukan kesalahan serius atau blunder karena memilih berseteru dengan Yenny Wahid.
Menurut Asrinaldi, sikap Cak Imin berseteru dengan Yenny Wahid yang merupakan representasi keluarga mendiang Abdurrahman Wahid (Gus Dur) bisa berdampak pada simpati Nahdliyin.
Baca Juga:
Cak Imin Umumkan Periode 2024-2029 Terakhir Pimpin PKB
"Ya (blunder), justru akan berdampak pada perolehan suaranya. Basis PKB pada pendukung tradisional NU," kata Asrinaldi, Senin (27/6).
Dia menyampaikan perseteruan Cak Imin dengan Yenny Wahid memperburuk posisi PKB. Hal itu dikarenakan Cak Imin juga sempat saling sindir dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf.
Beberapa bulan lalu, Yahya menyatakan PBNU bukan alat politik PKB. Cak Imin membalasnya dengan menyatakan ucapan Yahya tak berpengaruh pada perolehan suara PKB.
Baca Juga:
Cak Imin Sebut Kehadiran Paus Jadi Pengingat Pembangunan Berkeadilan
Asrinaldi memprediksi suara PKB akan tergerus pada Pemilu 2024 jika Cak Imin terus-menerus bersitegang dengan kiai NU dan trah Gus Dur. Dia berkata Cak Imin harus memperbaiki strateginya merangkul tokoh-tokoh NU.
"Cak Imin harus rangkul tokoh-tokoh NU yang memang punya afiliasi dengan elite-elite didengarkan suaranya, termasuk Mbak Yenny. Kalau berlawanan, akan mengguncang PKB itu sendiri," tuturnya.
Sebelumnya, Cak Imin berseteru dengan putri Gus Dur Yenny Wahid. Perdebatan dimulai saat Yenny menyebut dirinya sebagai kader PKB Gus Dur, bukan PKB Cak Imin.