Advokat.WahanaNews.co | Tindakan sejumlah organisasi masyarakat (ormas) yang mencopot simbol gereja di posko bantuan gempa, Cianjur, Jawa Barat, dikritik mantan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj.
Menurut dia, bantuan dari umat agama lain tidak bisa disebut dengan misi Kristenisasi.
Baca Juga:
136 Sekolah yang Rusak Akibat Gempa Cianjur Sudah Diperbaiki
"Itu bersikap belum dewasa. Harus kita bedakan aktivitas kemanusiaan, aktivis sosial dengan kristenisasi, harus kita bedakan," kata dia di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu (27/11).
Sebelumnya, sejumlah orang yang mencopot label bantuan gereja di salah satu tenda posko bantuan gempa Cianjur. Mereka mencopot tulisan 'Tim Aksi Kasih Gereja Reformed Injil Indonesia' yang tertulis di atap tenda.
Aksi pencopotan label gereja itu terjadi di empat wilayah pengungsian yakni di desa Cibulakan, Desa Genjot, Desa Telaga, dan Desa Sarampad. Videonya pun beredar di media sosial.
Baca Juga:
Proyek Pembangunan Hunian Tetap Cianjur Dikebut, Siap Dihuni Sebelum Lebaran
Polisi telah meminta klarifikasi kepada pihak yang melakukan tindakan tersebut. Menurut polisi, pencopotan bukan dilakukan oleh warga yang tinggal di posko pengungsian, melainkan oleh organisasi masyarakat (ormas) Garis.
"Yang mencopot itu bukan masyarakat pengungsi. Masyarakat pengungsi menerima apa yang diberikan dari kelompok manapun, agama apapun," ujar Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan saat dihubungi, Minggu (27/11). [tum]