Wahanaadvokat.com | Muhaimin Iskandar alias Cak Imin Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), menyesalkan respons pemerintah dałam menyikapi wacana penundaan pemilu.
Muhaimin berkata seharusnya pemerintah tak perlu ikut-ikutan menanggapi wacana itu. Menurutnya, pembicaraan tentang penundaan pemilu semestinya hanya di kalangan partai politik.
Baca Juga:
Cak Imin Umumkan Periode 2024-2029 Terakhir Pimpin PKB
"Harusnya pemerintah enggak ikut ngomong," kata Imin saat wawancara dengan CNN Indonesia TV, yang ditayangkan pada Sabtu (30/4).
Imin menjelaskan wacana itu berasal dari hasil diskusi dengan beberapa pengusaha. Dia menyebut para pengusaha merasa ekonomi mereka jatuh setelah pandemi Covid-19.
Mereka memprediksi ekonomi akan pulih dan mencapai puncak pada 2024. Para pengusaha, kata Imin, merasa keberatan jika pemulihan itu terganjal dinamika politik Pemilu 2024.
Baca Juga:
Cak Imin Sebut Kehadiran Paus Jadi Pengingat Pembangunan Berkeadilan
"Pas 2024 kenaikan bagus pemilu, pasti ada ketegangan, ancaman konflik, ketidakpercayaan, pengereman bisnis, wait and see siapa penguasa yang akan datang," ucapnya.
Meski demikian, Imin berkata tak akan memperpanjang wacana tersebut. Dia melihat ada penolakan masif di masyarakat. Selain itu, Presiden Jokowi juga sudah mengambil sikap tegas.
"Presiden juga sudah bersikap begitu, siapa yang bisa?" ujarnya.
Sebelumnya, Cak Imin menggulirkan wacana penundaan pemilu. Dia beralasan Indonesia masih membutuhkan pemulihan akibat pandemi Covid-19
Wacana itu sempat memicu penolakan keras dari berbagai elemen masyarakat. Akhirnya Presiden Jokowi mengambil sikap dengan meminta para menteri tak ikut membahas hal tersebut.
"Jangan sampai ada lagi yang menyuarakan mengenai penundaan, perpanjangan," tutur Jokowi pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (5/4). [tum]