Wahanaadvokat.com | Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran mengingatkan kepada seluruh anggotanya untuk tidak membawa dan menggunakan senjata api dalam mengawal demonstrasi mahasiswa di depan kompleks parlemen, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, hari ini, Senin (11/4).
Selain itu, ia juga meminta agar anggotanya tidak ada yang menggunakan senjata tajam. Sebab, kata dia, baik penggunaan senjata api maupun tajam tak ada dalam pedoman yang ada di kepolisian.
Baca Juga:
Pacu Kreativitas Mahasiswa Indonesia, PLN Gelar Kompetisi Membangun Gokart Listrik
"Saya minta kepada seluruh anggota untuk tidak menggunakan dan tidak membawa, saya ulangi tidak menggunakan dan tidak membawa senjata api," kata Fadil kepada wartawan, Senin (11/4).
"Apalagi dengan senjata tajam dan peluru tajam saya minta ini dipedomani tidak ada anggota bawa senpi dan menggunakan senpi beserta peluru tajam," imbuhnya.
Pedoman yang dimaksud Fadli itu mengacu pada Perkap 01/2009 dan Protap 01/2009 tentang penggunaan kekuatan dalam tindakan kepolisian serta tahap tahap Pengguanan kekuatan dalam tindakan kepolisian.
Baca Juga:
Pacu Kreativitas Mahasiswa Indonesia, PLN Gelar Kompetisi Membangun Gokart Listrik
"Mari kita melaksanakan pengamanan unjuk rasa ini dengan mengedepankan sikap humanis," ucap dia.
Waspada Susupan Massa Liar
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengingatkan massa demonstrasi 11 April yang datang dari luar daerah penyangga Jakarta tidak disusupi massa liar.
Sambodo menyatakan pihaknya tidak mempersoalkan massa aksi yang datang dari luar daerah penyangga. Sebab, mahasiswa yang hendak melakukan aksi sudah mengajukan pemberitahuan.
"Tapi jangan sampai kemudian massa itu disusupi oleh massa-massa liar yang kemudian memprovokasi sehingga kemudian nanti aksi unjuk rasa berjalan tidak tertib," saat ditemui awak media di kawasan Patung Arjuna Wiwaha atau Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (11/4).
Sambodo menyatakan pihaknya akan memberikan pelayanan pengamanan demonstrasi mahasiswa pada hari ini dengan catatan massa aksi tidak anarkis.
Sambodo meminta agar massa aksi tidak terprovokasi dan mengemukakan pendapat dengan tertib.
"Kepada massa unjuk rasa kami akan layani adik-adik unjuk rasa asalkan laksanakan tertib tidak anarkis dan tidak terprovokasi," tutur Sambodo.
Ia mengungkapkan, untuk mengamankan jalannya lalu lintas saat demonstrasi hari ini, pihak Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menerjunkan 300 anggota. Sebanyak 200 anggota menjaga lalu lintas di Patung Kuda dan 100 anggota DPR.
"200 di sini (Patung Kuda) di DPR-MPR 100," ujar Sambodo.
Sebelumnya, BEM SI berencana akan menggelar aksi di sekitar Istana dengan enam tuntutan. Salah satu tuntutannya menolak penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan.
Namun, hari ini, Jokowi memberikan keterangan resmi bahwa Pemilu tetap akan digelar 14 Februari 2022.
Tak lama setelah itu, BEM SI pun mengubah rencana aksi dan tuntutan nya menjadi empat. Selain itu, lokasi aksi juga dipindah dari sekitar Istana menjadi di depan gedung DPR. [tum]