Sebelumnya maskapai TransNusa sempat berhenti sementara dikarenakan pandemi Covid-19 yang membuat tingkat isian pesawat yang tak kunjung ekonomis. Terakhir, TransNusa menyatakan setop beroperasi sementara pada September 2020 lalu.
Kini, TransNusa bersiap beroperasi lagi dengan menggunakan pesawat jet Airbus A320 Neo. Berbeda dari sebelumnya yang mengoperasikan pesawat propeller atau baling-baling.
Baca Juga:
Permintaan Tinggi, Sumatera Barat kembali Ekspor Cecak 670 Kg ke Hong Kong
Corak pesawatnya pun mengalami perubahan dari sebelumnya didominasi warna putih dengan aksen merah berubah menjadi berwarna putih dengan aksen biru dan kuning. Selain itu, di pesawat terbaru juga tertera tulisan TransNusa beserta keterangan member of Linkasia.
Sementara itu, TransNusa sendiri sempat mengumumkan kerja sama strategis dengan salah satu perusahaan penyedia pesawat terbesar di dunia, yakni China Aircraft Leasing Group (CALC) pada Desember 2019.
Baca Juga:
PMN bakal Percepat Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera
Adapun dalam keterangan CALC pada situsnya yang diunggah pada 5 Maret 2020 lalu, perusahaan mengumumkan bahwa akan berinvestasi ke maskapai Indonesia, yakni PT TransNusa Aviation Mandiri melalui subsription agreement atau perjanjian penyertaan modal oleh Aviation Synergy Limited (Aviation Synergy).
Dengan itu, CALC setuju secara tidak langsung berinvestasi dan mengambil alih 35,68% saham TransNusa dengan total nilai US$ 28 juta. Adapun dalam laporan tahunan periode 2020 CALC diungkapkan bahwa Aviation Synergy sekarang dikenal dengan nama Linkasia Airlines Group Limited.
Sebagaimana diketahui, selama ini sejumlah maskapai LCC telah beroperasi di Indonesia, salah satunya yang terbesar pangsa pasarnya adalah Lion Air dan ada juga anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), yaitu Citilink Indonesia.