WALINKI ID I Per 19 November 2021, realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) telah mencapai Rp495,77 triliun dari pagu Rp744,77 triliun.
Realisasi tertinggi ada pada insentif usaha yang sudah mencapai 99 persen.
Baca Juga:
Pembangunan Irigasi Tanah Dangkal di Taput Tak Berfungsi
"Hingga 19 November, anggaran PEN telah terealisasi 66,6 persen dari pagu Rp744,77 triliun, atau senilai Rp495,77 triliun," jelas Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara pada webinar, Senin (22/11/2021).
Menurut Suahasil, realisasi anggaran insentif usaha yang sudah mencapai 99 persen menunjukkan adanya interaksi atau kegiatan ekonomi yang terjadi. Adapun, kluster anggaran ini terdiri dari sejumlah insentif perpajakan, tax holiday, relaksasi impor, dan lain-lain.
"Seluruh insentif ini terbukti efektif, karena tingkat penyerapannya berada di 99 persen. Artinya, ada kegiatan ekonomi yang berjalan dengan adanya klaim untuk insentif perpajakan. Kami punya harapan tinggi ini bisa lampaui 100 persen," tutur Suahasil.
Baca Juga:
Sebut PPK Cipta Karya Hanya Sebagai Pemain Pengganti Dimasa Injury Time, Nong Soni Ingatkan Awas Cedera
Seperti diketahui, anggaran PEN memiliki lima kluster yaitu kesehatan, perlindungan sosial, program prioritas, dukungan UMKM dan korporasi, serta insentif usaha.
Realisasi tertinggi hingga saat ini masih berada pada kluster insentif usaha, dan terendah pada dukungan UMKM dan korporasi.
Pertama, realisasi anggaran kesehatan telah mencapai Rp135,53 triliun atau 63 persen dari pagu Rp214,96 triliun.