Walinki.Id| Ada dua pesan menarik dari ekonom CORE, Pieter Abdullah, dan peneliti sekaligus ekonom Bursa Efek Indonesia (BEI), Poltak Hotradero, dari diskusi bertema "Peluang dan Tantangan Bank Digital" yang digelar Bank Jago.
Pertama, bank digital merupakan keniscayaan kompetitif di industri keuangan.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Narasi ini disampaikan Poltak Hotradero yang menekankan pesan bahwa bukan soal bank siap tidak siap, tapi ini sebuah keharusan.
Bank digital bukan lagi menjadi opsi, tetapi sebuah keharusan, tidak terelakkan.
Begitu perbankan abai atas perubahan ini, maka mereka tinggal menunggu digilas oleh tsunami bank digital.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Kedua, semua bank akan menjadi digital pada waktunya.
Asumsi ini dipaparkan Pieter Abdullah yang menegaskan di masa depan konsep bank itu semua bermuara pada digital.
Dengan begitu, kata Piter, tidak ada lagi konsepsi khusus bank konvensional atau bank digital.
