Secara statistik, tren pemenuhan kebutuhan masyarakat dengan platform ponsel pintar ini terus naik.
Indikator lainnya, tranformasi teknologi ponsel dan internet makin memudahkan masyarakat mengakses internet dari tempat terpencil sekalipun.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Masyakarat yang tadinya terisolasi dari layanan keuangan dan tidak memiliki akses ke bank, kini dengan bermodalkan ponsel dan ketikan jari, mereka sudah bisa tersambung dengan berbagai layanan digital.
Jumlah ponsel yang dimiliki warga Indonesia mencapai 355 juta di mana 60 persen di antaranya merupakan ponsel pintar.
Ada 170 juta orang Indonesia aktif berselancar di internet dengan segala keanekaragamannnya --dari yang sekadar mencari hiburan, mengeksplorasi informasi, bermain game, hingga menggunakan layanan keuangan.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Bahkan, di Korea Selatan, aset bank digital, Kakao Bank, sudah melebihi aset bank terbesar, Korea Bank.
Jika aset Kakao Bank sudah 22 miliar dolar AS, maka KB masih 19 miliar dolar AS.
Kini, Kakao Bank menjadi bank dengan aset terbesar di Korea Selatan.