Pada tahun 2015, Google melakukan reorganisasi sepenuhnya di bawah perusahaan induk yang kemudian bernama Alphabet.
Mereka ingin menandakan diri bahwa perusahaan mereka itu bukan lagi hanya mesin pencari, melainkan konglomerasi yang luas dengan perusahaan yang di antaranya membuat mobil tanpa pengemudi dan teknologi kesehatan.
Baca Juga:
Kominfo: Informasi Hoaks Covid-19 Kian Meluas
Lantas ada Snapchat yang berganti nama menjadi Snap Inc pada 2016.
Pada tahun yang sama mereka mulai menyebut dirinya sebagai ”perusahaan kamera” dan memulai debutnya dengan sepasang kacamata kamera Spectacles.
Di Indonesia, merger Gojek dan Tokopedia memunculkan entitas baru bernama GoTo.
Baca Juga:
Kecanduan Era Digital, Ancaman atau Tantangan?
Mereka berharap bisa menjadi perusahaan yang lebih dari sekadar transportasi dan lokapasar.
Mereka ingin berkembang ke berbagai lini.
Urusan ganti nama adalah urusan yang kadang rumit tetapi kadang mudah.