Perapki.WahanaNews.co | Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) memberikan sinyal akan menghapus layanan bebas ongkos kirim (ongkir) alias free ongkir kepada konsumen yang berbelanja online di e-commerce atau marketplace.
"Kami ingin bertransformasi bagaimana istilah free ongkir bebas kirim yang melekat di konsumen ini bisa pelan-pelan dieliminasi," ungkap Sekjen Asperindo Trian Yuserma dalam Webinar: Prospek Pemulihan Ekonomi Indonesia di Tengah Perubahanan Geopolitik Pasca Pandemi, Selasa (3/8).
Baca Juga:
KPU Kota Gorontalo Terima Logistik Surat Suara untuk Pilkada Serentak 2014
Trian menjelaskan layanan free ongkir hanya ada di Indonesia. Sejauh ini, belum ada negara lain yang memberikan layanan free ongkir kepada konsumen.
"Tantangan yang kami lihat di industri ini ada fenomena free ongkir, hanya ada di Indonesia free ongkir ini," ujar Trian.
Sementara, pengusaha logistik membutuhkan dana besar untuk membayar biaya operasional dari gedung hingga bayar karyawan. Oleh karena itu, jika layanan free ongkir dilanjutkan, maka akan membebankan perusahaan logistik.
Baca Juga:
Polda Kalimantan Utara Siapkan Pengawalan Logistik Pilkada 2024 di KTT dan Malinau
"Industri ini padat karya, padat modal karena ada infrastruktur fisik dan digital, ada gedung, orang, dan sebagainya, itu membutuhkan dana cukup besar," terang Trian.
Oleh karena itu, ia juga meminta bantuan pemerintah terkait kebijakan tarif logistik di dalam negeri. Hal itu dibutuhkan agar industri tetap bertumbuh ke depannya.
"Kami ingin regulasi free ongkir menjadi sebuah atensi pemerintah agar industri tetap tumbuh baik," tutup Trian. [tum]