Perapki.WahanaNewsd.co | Intelijen asing yang memotret pos militer perbatasan di Kalimantan Utara (Kaltara) yang berada di Pulau Sebatik ditangkap Satgas Marinir Ambalat XXVIII TNI AL.
Komandan Pos Sei Pancang Lettu Mar Victor Aji Hersanto menyebut hal itu diketahui usai pihaknya menangkap tiga orang WNI dan tiga orang WNA di sana.
Baca Juga:
PWI Papua Barat Daya Minta Ketua FJPI PBD Ralat Kalimat "Wartawan Hadiri Undangan Lantamal XIV Tidak Tau Persoalan dan Tidak Bikin Berita Awal"
Dalam penangkapan itu, pihaknya memeriksa kelengkapan dokumen dan ponsel atau HP milik WNA.
Hersanto menyatakan tiga WNA itu atas nama LS (40), HK (40) dan BJ (45). Mereka diduga adalah intelijen asing.
"Terdapat foto-foto bangunan pos penjagaan militer, patok perbatasan, pelabuhan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di galeri HP mereka, yang dilihat cara pengambilannya dilakukan secara sembunyi-sembunyi," kata Hersanto dalam keterangan tertulis, Jumat (22/7).
Baca Juga:
Silaturahmi dengan Wartawan, Ini Kata Danlantamal XIV Sorong
Hersanto mengaku langsung melaporkan temuan itu kepada Dansatgasmar Ambalat XXVIII Kapten Marinir Andreas Parsaulian Manalu, serta menghubungi Tim Kopaska, BIN, BAIS, SGI, Intel Kodim 0911, Polsek Sebatik Timur, dan Imigrasi untuk dilakukan koordinasi dan penanganan lanjutan.
Andreas menyebut pengambilan foto-foto secara ilegal itu dapat dijerat dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) Nomor 19 tahun 2016.
"Selanjutnya enam orang tersebut kami serahkan kepada pihak Imigrasi Sebatik untuk dilakukan proses selanjutnya dengan mengamankan para pelaku ke kantor Imigrasi Nunukan," kata Andreas.
Kejadian penangkapan orang-orang diduga intelijen asing itu bermula saat prajurit jaga Pos Sei Pancang di Kecamatan Sebatik Utara, Nunukan, Kopda Mar Mochamad Arif melihat kendaraan Avanza warna hitam akan melintasi di depan Pos, Rabu (21/7).
PLBN Sei Pancang yang berada di Pulau Sebatik itu merupakan pintu gerbang masuk perbatasan Indonesia-Malaysia di Kecamatan Sebatik Utara, Provinsi Kaltara. [tum]