PPPKI.id | Tiga anak di DKI Jakarta meninggal karena penyakit hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya. Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI mengungkap dugaan penularan dari hepatitis 'misterius' itu.
"Kan ini hepatitisnya masih diduga kemungkinan penularannya jalurnya pakal oral. Berarti dari rute jalur saluran cerna seperti pola penularan ayak diare, tipes. Itu sementara diduga ya, ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes DKI Jakarta Lies Dwi Oktavia dilansir detikcom, Rabu (4/5/2022).
Baca Juga:
Jakarta Tolak Penetapan Kondisi Polusi Udara sebagai Darurat Bencana
Dwi mengingatkan masyarakat agar memilih makanan yang sehat. Dia menjelaskan pihaknya masih terus mendalami penularan dari hepatitis 'misterius' ini.
"Mencegah penularan dengan memilih makanan yang sehat, yang aman. Kemudian tidak tercemar, tidak terkontaminasi bakteri. Gara-gara misalnya ada dihinggapi laler. Kayak gitu-gitu menjadi penting, di samping selain itu ya masih mengikuti perkembangan juga. Lebih spesifik ini penularannya jalur apa sih yang lebih pasti, apakah jalur pencernaan atau jalur lain," tuturnya.
Untuk itu, Dwi meminta warga tetap waspada terhadap makanan yang dikonsumsi. Dia menyarankan agar masyarakat memilih makanan yang sehat dan tak lupa mencuci tangan sebelum makan.
Baca Juga:
Kasus ISPA Naik di Ibu Kota, Dinkes Catat 41 Ribu Balita Terserang Tiap Bulan
"Prinsipnya kan kita kewaspadaan. Kewaspadaan supaya masyarakat agar mewaspadai kalau makan atau jajan, tentu pilih makanan yang tertutup, dimasak sempurna, cuci tangan sebelum makan, kemudian tidak menggunakan alat makan bersama," imbuh Dwi.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meningkatkan kewaspadaan terkait kasus hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya di sejumlah negara. Di Indonesia sendiri, tiga anak dilaporkan meninggal dengan dugaan hepatitis akut.
Ketiga anak yang meninggal dirawat di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo, Jakarta, dengan dugaan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya. Ketiganya meninggal dalam rentang 2 pekan hingga 30 April 2022.
"Ketiga pasien ini merupakan rujukan dari rumah sakit yang berada di Jakarta Timur dan Jakarta Barat," tulis Kemenkes dalam siaran pers, Minggu (1/5).
Pasien mengalami gejala sebagai berikut:
Mual
Muntah
Diare berat
Demam
Kuning
Kejang
Penurunan kesadaran
Kemenkes saat ini tengah melakukan investigasi untuk mengungkap penyebab kematian tiga anak tersebut melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap. Sementara itu, Dinas Kesehatan DKI akan melakukan penyelidikan epidemiologi. [JP]