PPPKI.id | Pandemi Covid-19 belum usai, kini dunia dikhawatirkan dengan adanya wabah hepatitis misterius. Kasus hepatitis yang belum diketahui penyebabnya ini banyak menyerang anak-anak.
Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi IDAI, dr Muzal Kadim, SpA(K), mengungkapkan gejala yang muncul akibat penyakit ini. Gejala awal hepatitis misterius biasanya berasal dari saluran pencernaan, seperti muntah, demam, hingga munculnya warna kuning pada mata dan badan.
Baca Juga:
Indonesia Peringkat 1 Pengidap Penyakit Hepatitis B di Asia Tenggara
Apa yang Bisa Dilakukan untuk Pertolongan Pertama?
"Kalau pertolongan pertama di rumah, tentunya secara umum pada anak dengan diare dan muntah, yang pertama tentu kalau ada demam barangkali bisa diberikan obat penurun demam seperti parasetamol di rumah biasanya ibu-ibu suka menyimpan," kata dr Muzal dalam diskusi daring, seperti dilansir detikcom Sabtu (7/5/2022).
"Kalau muntahnya cukup sering, bisa diberikan kalau di rumah ada obat anti muntah. Tentunya supaya tidak dehidrasi, berikan cairan karena minumnya mesti cukup walaupun muntah, berikan sedikit demi sedikit," imbuhnya.
Baca Juga:
WHO Laporkan 920 Kasus Hepatitis Akut di Dunia, Bagaimana di Indonesia?
dr Muzal menegaskan pemberian cairan atau minum tetap harus dilakukan meski anak mengalami muntah bahkan diare. Sebab, saat mengalami kondisi tersebut tubuh membuang banyak cairan dan mempermudah terjadinya dehidrasi.
Jika setelah diberikan pertolongan pertama beberapa gejala seperti diare dan muntah membaik, lanjut dr Muzal, itu mungkin hanya diare biasa.
"Kalau memang semua menghilang setelah diberi pertolongan pertama, muntahnya hilang, diarenya membaik, sakit perutnya tidak ada lagi, itu kemungkinan diare biasa yang kejadian endemis di Indonesia. Diare itu sering terjadi pada anak, setahun 2-3 kali penyebabnya rotavirus, itu umum kita atasi sesuai diare," terang dr Muzal.
"Tapi kalau masih berlanjut, sebaiknya dibawa ke fasilitas kesehatan (puskesmas atau rumah sakit)," sambungnya. [JP]