Pengakuan.WahanaNews.co | Seorang pemuda asal Madiun, Jawa Timur yang bantu hacker Bjorka telah ditetapkan polisi sebagai tersangka dan kini dikenakan wajib lapor ke polisi.
MAH Pemuda Madiun Bantu Bjorka, Awal Mula Kenal hingga Jadi Tersangka, Kini Wajib Lapor
Baca Juga:
6 Juta Data NPWP Diduga Bocor, Termasuk Milik Jokowi dan Gibran di Daftar Utama!
Seorang pemuda asal Madiun, Jawa Timur yang bantu hacker Bjorka telah ditetapkan polisi sebagai tersangka dan kini dikenakan wajib lapor ke polisi.
Pemuda yang menjadi penjual es tersebut, ditetapkan sebagai tersangka penyebaran unggahan Bjorka.
Pemuda Madiun berinisial MAH ini, menjelaskan awal mula kenal sosok Bjorka pada awal September 2022.
Baca Juga:
Bangun Awareness Trend ‘Hacker’, Butterfly Consulting Indonesia Tawarkan Pelatihan Cyber Security
MAH juga menyebut, dirinya sempat menyukai atau ngefans keada Bjorka hingga mengakui keterlibatannya dalam menyediakan kanal Telegram.
"Saya kan itu lihat, Bjorka bagus nih, ada suka, nge-fans, tapi nggak terlalu banget. Terus coba-coba linknya," katanya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Minggu (18/9/2022).
"Awal september (kenal dan berkomunikasi)," imbuhnya.
MAH mengatakan, Bjorka akan memberikan imbalan 100 dollar bagi seseorang yang mengelola grup Telegramnya.
"Yang pegang channel ini, saya bayar saya kasih 100 dollar (pengumuman dari Bjorka)."
"Terus saya chat, saya yang pegang channel-nya," ungkap MAH.
Lebih lanjut, MAH menyatakan, dirinya telah membuat tiga unggahan ke kanal tersebut.
"Coba posting satu, besoknya lagi post lagi. Saya tiga kali saja, yang tiga awal," ucapnya.
Kini, atas perbuatannya, MAH ditetapkan sebagai tersangka setelah bantu Bjorka menyediakan channel Telegram.
Namun, MAH tidak ditahan, melainkan wajib lapor ke Polres Madium seminggu dua kali.
"Saya dilepasin kayak gini, masih diawasi, masih wajib lapor ke Polres Madiun. masih dipantau lewat HP juga. Wajib lapor satu minggu dua kali, hari Senin sama Kamis," ucap warga Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun itu.
Dikutip dari TribunJatim.com, MAH juga menceritakan, ada dua handphone yang saat ini diamankan polisi sebagai barang bukti.
Pertama adalah handphone merk Xiaomi dan kedua adalah handphone merk Realme.
"HP saya yang pertama (Xiaomi Redmi Note 10 Pro) dibeli seharga Rp 5 juta oleh orang yang mengaku dari Korem," kata MAH, Sabtu (17/9/2022).
MAH pun memberikan ponselnya, karena sang pembeli mengatakan transaksi tersebut dilakukan demi keamanan MAH.
Setelah itu, uangnya ia belikan handphone Realme seharga Rp 3,9 juta.
"Yang Realme ini juga diamankan (Polisi) sama 1 sim card saya," ucap MAH.
MAH pun sempat protes kepada pihak kepolisian agar HP nya dikembalikan.
Sebab, handphone tersebut merupakan barang berharganya.
MAH pun bersyukur, kini HPnya diganti oleh kepolisian dan dapat kembali beraktivitas normal.
Sebagaimana diketahui, akhir-akhir ini masyarakat dihebohkan aksi peretas Bjorka.
Bjorka mengklaim dirinya berhasil meretas data rahasia sejumlah pejabat negara, termasuk Menko Pulhukam Mahfud MD.
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, menyampaikan keterangan pers terkait masalah pembocoran data di kantor Kemenko Polhukam RI Jakarta Pusat pada Rabu (14/9/2022).
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, menyampaikan keterangan pers terkait masalah pembocoran data di kantor Kemenko Polhukam RI Jakarta Pusat pada Rabu (14/9/2022). (Kompas TV)
Setelah Aksi Bjorka, Mahfud MD Sebut Sudah Kantongi Identitas Pelaku
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, menyebut pihaknya sudah mengetahui sosok hacker yang membocorkan data sejumlah pejabat.
Setelah aksi peretas Bjorka, Mahfud MD menegaskan, belum ada data rahasia negara yang bocor.
Namun, pemerintah terus menyelidiki permasalahan tersebut.
"Kita terus menyelidik, karena sampai sekarang gambaran-gambaran pelakunya sudah terindentifikasi dengan baik oleh BIN dan Polri, tetapi belum bisa diumumkan," ucap Mahfud MD saat menyampaikan keterangan pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Rabu (14/9/2022).
"Gambaran-gambaran siapa dan di mananya kita sudah punya alat untuk melacak," imbuhnya.
Mengenai motif pembobolan data, Mahfud MD menjelaskan soal kemungkinan motif gado-gado atau beragam.
"Motifnya juga gado-gado, motif politik, motif jual beli, dan sebagainya, sehingga ya motif-motif kayak gitu sebenarnya itu tidak terlalu membahayakan," kata Mahfud MD, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV.
Lebih lanjut, Menko Polhukam juga menyebut, peretas Bjorka bukanlah orang yang mempunyai keahlian membobol data sesungguhnya.
"Kalau dari kesimpulan, Bjorka sebenarnya tidak punya kemampuan membobol yang sungguh-sungguh."
"Itu hanya ingin memberi tahu kepada kita menurut persepsi baik kita bahwa kita harus hati-hati kita bisa dibobol dan sebagainya, tetapi sampai saat ini tidak," ungkapnya.
Pemerintah pun akan serius menangani permasalahan pembocoran data ini.
Menko Polhukam mengatakan, apa yang dilakukan Bjorka ini menjadi pengingat pemerintah untuk lebih berhati-hati. [tum]