PPPKI.id | Minum kopi pakai gula jadi kebiasaan banyak penikmat kopi. Penambahan gula dianggap membuat kopi lebih nikmat. Dari sisi kesehatan, seberapa buruk bahaya minum kopi pakai gula?
Secangkir kopi hangat rasanya kurang nikmat kalau tidak manis. Banyak orang setuju anggapan ini sehingga mereka menambahkan gula pasir saat minum kopi.
Baca Juga:
Tren Kopi Sumedang Naik Daun, DiskopUKMPP: Ini Saatnya Inovasi dan Ekspansi!
Jumlah gula yang ditambahkan kadang begitu banyak. Dalam secangkir kecil kopi hitam, bisa mencapai hingga 4 sendok teh gula pasir.
Di balik rasa manis yang nikmat tersebut, sebenarnya penambahan gula atau pemanis lainnya pada kopi tidak dianjurkan pakar kesehatan. Bahaya kesehatannya begitu nyata.
Mengutip Livestrong (17/1/2022), inilah serba-serbi minum kopi pakai gula, berikut risiko kesehatannya:
Baca Juga:
5 Penyakit Bisa Menyerah jika Anda Minum Kopi Hitam Tanpa Gula
Gula olahan tidak sama dengan gula alami
Gula pasir, sirup, atau pemanis lain yang kamu tambahkan ke dalam kopi tidak sama dengan gula alami yang terkandung dalam makanan seperti buah dan sayur. Gula tambahan yang dipakai pada makanan atau minuman adalah produk olahan yang sifatnya kurang baik untuk kesehatan.
Gula olahan, contohnya, sirup jagung yang berasal dari jagung serta gula pasir yang berasal dari tebu. Makanan ini telah melalui banyak proses sehingga yang tersisa pada produk akhir hanya kandungan gulanya saja.
Inilah alasan mengapa menambahkan satu sendok teh gula saja atau pemanis lainnya bisa mendatangkan efek buruk untuk tubuh. Gula mempengaruhi tubuh dengan berbagai cara.
Zat gizi seperti serat, protein, vitamin, dan mineral memainkan peranan penting dalam tubuh. Tanpa zat gizi tersebut, tubuh tidak bisa berfungsi.
Beda halnya dengan gula tambahan dimana tubuh tidak membutuhkannya. Hal ini diungkap peneliti dalam Harvard Health Publishing.
Asupan gula tambahan yang banyak bisa memicu lonjakan gula darah dengan cepat. "Gula diserap di aliran darah. Hasilnya bisa menyebabkan lonjakan gula darah yang memberi energi dengan cepat, namun sifatnya jangka pendek dan diikuti dengan penurunan gula yang ekstrem," kata ahli gizi Jennifer Schlette.
Kondisi ini menjadi sangat berisiko untuk orang-orang yang alami diabetes atau kondisi lain terkait gula darah. Namun pada populasi umum, kondisi ini tidak dianggap berbahaya.
Gula menyebabkan berat badan naik
Membicarakan gula tak bisa meninggalkan kaitannya dengan berat badan, termasuk obesitas. Peneliti mengungkap ada kaitan antara asupan gula dengan berat badan.
Menurut penelitian dalam John Hopkins Medicine, asupan gula tinggi bukan penyebab utama epidemi obesitas, namun merupakan kontributor paling tinggi untuk penambahan berat badan.
Di Amerika Serikat, misalnya, setiap hari asupan gula tambahan per orang bisa mencapai 22 sendok teh! Nilai kalorinya sama saja dengan hampir 350 kkal.
Rekomendasi asupan gula harian
Kelebihan asupan gula bisa mempengaruhi kesehatan tubuh dengan berbagai cara. Setelah obesitas, contohnya, tubuh rentan alami kondisi tekanan darah tinggi, inflamasi kronis, hingga peningkatan kadar kolesterol.
Terlalu banyak makan gula juga meningkatkan risiko penyakit jantung. Karenanya American Heart Association (AHA) mengeluarkan panduan umum konsumsi gula.
Mereka menyarankan tak lebih dari 9 sendok teh (36 gram atau 150 kkal) gula tambahan per hari untuk pria. Sementara pada wanita maksimal 6 sendok teh (25 gram atau 100 kkal) per hari.
Di Indonesia, mengutip situs Promkes Kemkes, menurut Permenkes Nomor 30 Tahun 2013, anjuran konsumsi gula per orang per hari adalah 10% dari total energi (200 kkal). Konsumsi tersebut setara dengan gula 4 sendok makan per orang per hari atau 50 gram per orang per hari.
Apakah minum kopi pakai gula benar-benar buruk untuk kesehatan?
Ahli gizi menyimpulkan jika gula ditambahkan dalam jumlah secukupnya dan dengan tujuan agar kamu bisa lebih menikmati secangkir kopi, maka tak masalah.
"Jika kamu senang menambahkan gula ke kopi yang dinikmati di pagi hari, 1-2 sendok teh gula tidak akan menyebabkan masalah kesehatan. 'Secukupnya' adalah kunci," kata ahli gizi Tiana Glover. Ia mengingatkan, hal lebih penting ialah asupan gula sepanjang hari yang didapat dari konsumsi ragam makanan dan minuman lainnya.
"Kamu perlu menargetkan asupan gula tak lebih dari 10% asupan kalori harian yang didapat dari gula tambahan. Jumlah ini tak lebih dari 50 gram kalau kamu mengonsumsi 2.000 kkal per hari," kata Glover memberi contoh. [JP]