PPPKI.id | Cacar monyet atau monkeypox merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus langka dari hewan (virus zoonosis) yang pertama kali ditemukan di Kongo, Afrika Selatan pada tahun 1970.
Hingga hari ini belum diketahui pasti jenis hewan yang menjadi penyebab cacar monyet, namun beberapa jenis hewan seperti tupai, tikus, dan primata non-manusia, rentan terhadap virus tersebut.
Baca Juga:
Banyak Warga Israel Masuk RS, Ini Fakta-fakta Serangan Virus Mematikan West Nile
Meski bukan penyakit yang banyak penularannya, cacar jenis ini tetap patut diwaspadai. Sebab, penularan penyakit ini berlangsung melalui kontak langsung dengan luka di kulit, cairan tubuh, droplet (percikan air liur) yang dikeluarkan saat bersin dan batuk, serta menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus monkeypox.
Oleh karena itu, penularan penyakit ini bisa dicegah dengan pemberian vaksin cacar.
Meski saat ini belum ada vaksin spesifik untuk melindungi diri dari monkeypox atau cacar monyet, namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut vaksin cacar ampuh melawan cacar monyet hingga 85 persen.
Baca Juga:
Demam Lassa Menyebabkan 156 Kematian di Nigeria dalam Empat Bulan Terakhir
"Vaksin tersedia, tetapi pesan pentingnya bahwa Anda bisa memproteksi diri Anda," kata David Heymann, pejabat tinggi WHO dan spesialis penyakit menular, dikutip detikcom dari CGTN, Senin (23/5/2022).
Menurut data terbaru WHO, kasus dugaan cacar monyet telah dilaporkan dari 12 negara yang bukan negara endemik virus itu. Kasus cacar monyet juga telah teridentifikasi di berbagai klinik kesehatan seksual.
Sementara itu, ahli epidemiolog Universitas Griffith Australia mengingatkan di tengah penyebaran cacar monyet, penting bagi masyarakat untuk menerima suntikan vaksin agar terhindar dari virus tersebut. [JP]