Dia mengatakan aneh muncul cerita bahwa pelakunya adalah preman mabuk, namun bisa mengenali Jurkani. “Ada Jurkani, itu Jurkani,” kata Denny.
Preman itu, kata dia, lalu memecahkan kaca mobil dan mengayunkan senjata tajamnya ke Jurkani. Setelah membacok, kata dia, kejanggalan lainnya adalah preman mabuk tersebut bisa berpikir untuk memerintahkan mobil berputar melalui jalan melingkar agar Jurkani kehabisan darah.
Baca Juga:
Rahmansyah Siregar SH & Partners Berhasil Menangkan Gugatan Perkara Perdata Sengketa Lahan
Denny mengatakan sempat beberapa kali melakukan video call saat Jurkani dirawat di rumah sakit setelah pembacokan. Dia mengatakan saat dirawat, Jurkani masih bersemangat untuk melawan. “Ulun (saya) tangkis, Prof. Kita lawan, kada (tidak) akan menyerah. Kita terus lawan Prof!” kata Denny menirukan Jurkani.
Denny Indrayana mengatakan sempat menelepon setelah Jurkani menjalani operasi. Dengan selang masih tersambung di mulutnya, Denny mengatakan Jurkani masih mengirimkan semangat untuk berjuang.
“Sepuluh hari sudah Kanda Jurkani pergi, tak akan kembali. Tapi perjuangannya tidak boleh berhenti,” kata dia. (tum)