Mereka lalu sepakat untuk bertemu di salah satu jalan di Kecamatan Medan Sunggal pada Rabu (5/10) malam.
Benny datang bersama anak dan istrinya, sementara calon pembeli yang ternyata memiliki niat lain itu semula datang berdua.
Baca Juga:
Sindikat Pemalsuan Pelat, Propam Polri Ungkap Ada Anggota Terlibat
"Saat pertemuan itu, para pelaku mengecek unit dan cara mempelajari memakai remot. Jarak berapa durasi remot ini bisa dipakaikan '50 meter bisa kumatikan mesinnya'," kata Benny.
Tidak lama berselang, datang tiga pria lainnya mengendarai mobil Toyota Kijang Innova. Mereka semua lantas mengaku polisi dan bertugas di Polda Sumatera Utara.
"Mereka bilang 'jangan bergerak kami polisi', katanya bertugas di Polda Sumut (terus saya bilang), ya kalau memang orang Polda mana identitasnya," tutur Benny.
Baca Juga:
Kasus Penganiayaan oleh Anak Anggota DPR di Surabaya, 3 Polisi Bakal Dilaporkan ke Propam
Benny merasa sepeda motor yang dijualnya tidak bermasalah. Namun kelima pria yang mengaku polisi itu memaksanya naik ke mobil.
Mereka beralasan Benny akan dibawa ke Polda Sumut. Sempat terjadi perdebatan antara Benny dan kelima orang tadi.
"Mereka bilang motor yang saya jual ini bermasalah. Saya gak mau naik ke mobil. Saya bilang ke Polsek Sunggal aja, kalau Bapak memang dari kepolisian sana, kita ngomong di sana," urai Benny.