Advokat.WahanaNews.co | Buntut pernyataan tidak adanya kandungan zat gas air mata pada jenazah korban, keluarga dua korban Tragedi Kanjuruhan Malang, Jawa Timur (Jatim) menduga hasil autopsi tim Perhimpunan Dokter Forensik (PDFI) Jatim telah dimanipulasi.
Menurut kuasa hukum keluarga, Imam Hidayat sejumlah temuan PDFI tak sesuai dengan kondisi jenazah.
Baca Juga:
Dokter Forensik Katakan Kematian 1 Keluarga Kalideres Bukan Disebabkan Kelaparan
"Dari berbagai [kejanggalan hasil autopsi] hal itu, kami menduga ada manipulasi hasil autopsi," kata Imam melansir CNNIndonesia.com, Rabu (30/11).
Imam mengungkapkan, dua anak kliennya yang menjadi korban dalam tragedi Kanjuruhan yakni NDR (16) dan NDB (13), ditemukan meninggal dalam kondisi mulut keluar busa dan keluar cairan dari organ vitalnya.
Kemudian, wajah dan kulit korban tampak menghitam. Ia ragu jika hal-hal itu hanya disebabkan benda tumpul. Oleh karena itu, DAY meminta agar kedua anaknya diautopsi ulang.
Baca Juga:
Ayah Korban Tragedi Kanjuruhan Protes Hasil Autopsi Dimanipulasi, Ini Kata Polisi!
"Saya siap autopsi kedua jika memang diperlukan," kata DAY.
Lebih lanjut, DAY mengaku kecewa dengan hasil autopsi PDFI Jatim. Ia menilai proses autopsi tidak dilakukan secara transparan.
"Saya sangat sakit hati, ini tidak transparan, mereka janji di depan makam dan mengingkarinya," ujarnya.