Martha mengatakan, Unair pun menyatakan duka cita mendalam atas meninggalnya salah satu guru besarnya.
Unair kehilangan tokoh yang memiliki dedikasi tinggi terhadap dunia hukum dan pendidikan di Indonesia.
Baca Juga:
Pakar Hukum Pidana: Terpidana Kasus Vina Bisa Pakai Kesaksian Palsu Jadi Novum
"Kami berdukacita atas meninggalnya Prof Sahetapy. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran," ujar dia.
Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, ikut menyampaikan kabar duka itu lewat akun Twitter miliknya, @jansen_jsp, Selasa (21/9/2021).
Menurutnya, Jacob merupakan seseorang yang memiliki integritas dan ilmu yang luar biasa.
Baca Juga:
Respons Hak Angket dan Pansus DPD, Pakar Hukum: Wacana yang Menggelikan
Ia pun menyampaikan, sosok yang memiliki disertasi terkait hukuman mati itu merupakan kebanggaan bagi orang-orang yang pernah menimba ilmu di FH Unair.
"Telah meninggal dunia pagi ini Prof J.E Sahetapy dlm usia 89 thn. Seorang Guru Besar dgn tempat istimewa didunia hukum Indonesia, dgn integritas & ilmu yg luar biasa. Disertasinya soal "hukuman mati" kampiun pd masanya. Namanya telah jd kebanggaan kami pernah kuliah di FH Unair," ucap Jansen.
Jacob Elfinus Sahetapy atau yang lebih dikenal sebagai Prof Sahetapy adalah guru besar ilmu hukum Universitas Airlangga, Surabaya.