Hasil rakor tersebut, jajaran forkopimda mendirikan tempat penampungan untuk pengungsi yang berpusat di Balai Diklat Sosial Tanah Hitam. Surat Keputusan (SK) status tanggap darurat juga akan segera dibuat oleh Wali Kota Jayapura.
"Kemudian mendirikan posko induk di GOR Waringin dengan 3 posko pembantu (Organda, Pasar Yautefa dan SMA 4 Jayapura)," ujarnya.
Baca Juga:
300 Personel Polisi Amankan Kampanye Akbar Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Selatan
Kamal menambahkan, personel Polda Papua dan Forkopimda juga membantu pengurusan surat atau dokumen yang hilang akibat bencana.
"Makanan yang dibagikan kepada masyarakat terdampak dalam bentuk siap saji di empat distrik (Jayaapura Utara, Jayapura Selatan, Abepura dan Heram) oleh Dinas Sosial sebanyak tiga kali sehari," kata Kamal.
Banjir dan longsor di Kota Jayapura menimbukkan dampak korban jiwa. Polda Papua mencatat jumlah korban meninggal dunia tujuh orang dan luka-luka sebanyak empat orang.
Baca Juga:
Polda Papua Gelar Upacara Peringatan Hari Pahlawan Ke–79
Sementaea itu, untuk korban selamat dievakuasi ke Rumah Sakit terdekat diantaranya RS DOK II Jayapura, RS Provita Jayapura dan RS Bhayangkara Jayapura.
"Korban meninggal dunia dikarenakan curah hujan yang cukup tinggi melandah wilayah Kota Jayapura," katanya.
Adapun wilayah bencana tanah longsor yang paling parah terdapat di wilayah Jayapura Utara dengan empat titik Tanah Longsor antara lain Nirwana I Bhayangkara, APO Kali, dan Kloofkamp.