"Apakah proses penangkapan dalam keadaan semacam itu sudah sesuai prosedur," kata Sekretaris ISAC Surakarta Endro Sudarsono saat dihubungi Jumat (11/3).
Berdasarkan kronologi versi polisi, penembakan dilakukan lantaran Sunardi membahayakan nyawa petugas dan masyarakat selama proses penangkapan. Ia disebut memberikan perlawanan secara agresif.
Baca Juga:
2 Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 di Bekasi
Ia mengendarai mobil dan menolak berhenti. Dua anggota polisi disebut terluka ketika hendak memberhentikan Sunardi. Selain itu, ia juga menyebabkan sejumlah kecelakaan selama pengejaran.
Namun, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sukoharjo Arif Budi Satria mengungkapkan dokter Sunardi adalah seorang difabel. Ia menyebutkan bahwa Sunardi memerlukan alat bantu untuk dapat berjalan karena cedera itu.
Sunardi menjadi salah satu relawan yang turun pada gempa Bantul yang terjadi tahun 2006 hingga kecelakaan. Menurutnya, kecelakaan itumembuat kaki Sunardi cedera sehingga harus menggunakan alat bantu berjalan seumur hidupnya. [tum]