"Belum dapat persetujuan KPI," jawab Yuli mengabarkan update rilis.
Padahal dulu saat viral, seorang Kades Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Gihanto, mengungkapkan rasa kekhawatirannya.
Baca Juga:
Permintaan Tinggi, Sumatera Barat kembali Ekspor Cecak 670 Kg ke Hong Kong
Yakni setelah para warganya terima uang miliaran rupiah dari penjualan tanah.
"Ada rasa kekhawatiran karena sedikit yang dibuat usaha," kata Kades ditemui di rumahnya, Selasa (16/2/2021).
Dia menjelaskan, di desanya ada sekitar 840 KK, namun yang tanahnya dijual untuk kebutuhan lahan kilang minyak Pertamina GRR sekitar 225 orang.
Baca Juga:
PMN bakal Percepat Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera
Nilai tanah di sekitar lokasi dihargai Rp 600-800 ribu, lebih jauh tinggi di atasnya dibanding harga semula Rp100-150 ribu.
Rata-rata yang menjual tanahnya, 90 persen untuk beli mobil, 75 persen untuk beli tanah, 50 persen untuk bangun rumah.
Sedangkan yang untuk usaha sedikit sekali, hanya beberapa saja.