Konsumen.Wahananews.co | Guna mengantisipasi aksi penimbunan, Polda Metro Jaya menerjunkan personelnya untuk menjaga 613 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jakarta.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan antisipasi ini dilakukan di tengah kabar kenaikan BBM.
Baca Juga:
Tim Resmob Polda Sulut Ungkap Penimbunan Solar Subsidi di Minahasa
"Kita sudah petakan semua SPBU yang ada di wilayah hukum PMJ ini kurang lebih 613 SPBU. Kita sudah menempatkan personel kita untuk memantau agar di situ tidak ada penimbunan dan sebagainya," kata Zulpan kepada wartawan, Jumat (2/9).
Namun, Zulpan tak menerangkan secara detail ihwal teknis pengamanan di ratusan SPBU tersebut. Termasuk, soal berapa personel yang ditempatkan di setiap SPBU.
"Kan Kasatwil baik itu Kapolsek atau Kapolres yang bisa memandangnya. Tentu tingkat kerawanannya berbeda," ucap dia.
Baca Juga:
Kebakaran SPBU Subulussalam, Diduga Akibat Korsleting pada Mobil saat Pengisian BBM
Zulpan memastikan bahwa situasi dan kondisi saat ini masih terpantau aman. "Sampai saat ini situasi aman terkendali," ujarnya.
Menurut Zulpan, Polda Metro Jaya tak melarang masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasinya terkait kenaikan harga BBM lewat aksi demo. Namun, ia mengingatkan pada kelompok masyarakat yang ingin melakukan aksi unjuk rasa agar menyampaikan surat pemberitahuan lebih dulu sesuai dengan ketentuan.
"Ini sesuai dengan UU yang berlaku, terkait UU Penyampaian Berpendapat di Muka Umum, minimal tiga hari sebelum kegiatan," ucap Zulpan.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi sinyal kenaikan harga pertalite dan solar dalam waktu dekat. Kata dia, hitung-hitungan kenaikan harga BBM bersubsidi itu bakal disampaikan oleh sejumlah menterinya hari ini.
"Untuk (kenaikan harga) BBM-nya semuanya masih dikalkulasi, dan hari ini akan disampaikan kepada saya mengenai hitung-hitungan dan kalkulasinya," ungkapnya di saat membagikan BLT BBM di Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, hari ini. [tum]