Wahanakonsumen.com | Warga di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat yang sudah lama kesulitan mencari minyak goreng.
Sejumlah warga antre di minimarket sejak pagi sebelum toko dibuka. Terpotret berdesakan mengantre untuk membeli minyak goreng Rp 14.000 tanpa protokol kesehatan (prokes).
Baca Juga:
Keran Ekspor CPO Kembali Dibuka, Begini Cara Polda Sumut Perketat Pengawasan Distribusi Migor
Mereka rela berdesak-desakan karena sudah kesulitan memeroleh minyak selama tiga pekan terakhir. Minimnya stok yang beredar membuat warga kesulitan mendapatkan minyak goreng curah maupun kemasan untuk memenuhi kebutuhan keluarga atau kelanjutan usaha mereka.
Mereka mendapat kabar akan adanya stok minyak tiba di minimarket hari ini memilih langsung menunggui toko, hingga minyak goreng tiba di halaman minimarket menggunakan truk kanvas.
Antrean panjang warga berburu minyak goreng kemasan di Minimarket, tepatnya di jalan poros DPRD Mamasa ini dominasi oleh ibu-ibu.
Baca Juga:
KPPU Terima 14 Ribu Petisi, Desak Usut Tuntas Dugaan Kartel Minyak Goreng
Mereka rela berpeluh keringat dan mengantre sambil berdesak-desakan dari luar halaman minimarket hingga ke dalam toko, demi mendapatkan minyak kemasan 1 liter.
Sejumlah ibu-ibu yang tak ingin kehabisan minyak harga terjangkau terlihat menggendong anaknya yang masih balita, ikut dalam antrean panjang perburuan tersebut.
Warga harus menunggu hingga tiga jam mengantre untuk mendapat 1 liter minyak goreng kemasan. Untuk hari ini petugas Indomaret membagikan 4 dus kemasan 1 liter kepada konsumen yang datang.
Levina, salah satu warga yang datang membeli minyak di tempat itu mengeluh dengan adanya kelangkaan minyak di Mamasa.
Warga seperti Levina yang tak ingin kehabisan minyak goreng mengaku antri lebih dari tiga jam. Itu pun hanya diperkenankan membeli satu liter minyak goreng, karena alasannya banyak warga lain yang juga butuh.
“Bayangkan, kami menunggu hingga 3 jam sejak pagi tadi tapi dapatnya hanya 1 liter per orang," kata Levina.
Melky, warga lain yang tahu kabar akan adanya stok minyak goreng kemasan tiba di minimarket hari ini, sengaja datang antri lebih pagi agar ia bisa pulang membawa kebutuhan minyak goreng.
Dia mengaku sempat berpeluh keringat dari luar halaman minimarket hingga ke dalam toko sambil berdesak-desakan dengan konsumen lainnya.
Namun begitu dapat giliran mebeli minyak goreng Rp 14.000 per liter, pengelola minimarket hanya mengizinkan warga membeli satu liter saja.
Seperti warga lainnya, Melky berharap pemerintah daerah hingga pusat bisa menertibkan suplai minyak goreng yang cukup, agar warga Mamasa tidak setiap hari sibuk mencari minyak goreng ke berbagai toko atau kios.
"Saya bersama warga lainnya hanya dapat 1 liter pak", ungkap Melky. [tum]