Konsumen.WahanaNews.co | 60 negara diperkirakan mengalami kesulitan keuangan dan ekonomi di tengah ketidakpastian global saat ini.
"Diperkirakan ada 60 negara yang akan mengalami kesulitan keuangan dan ekonomi, diperkirakan mereka akan menjadi negara gagal kalau tidak bisa segera menyelesaikan masalah ekonominya ini," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam dalam perayaan HUT ke-50 tahun Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), di Jakarta, Jumat (10/6).
Baca Juga:
Penjabat Bupati Gorontalo Syukri Botutihe Minta Hipmi Jadi Motor Penggerak Ekonomi
Ia menuturkan saat ini ada dua masalah besar dalam perekonomian dunia. Pertama, soal kenaikan harga energi dan pangan. Kedua, ketidakpastian global akibat perang.
Jokowi menyebut bank dunia saja sudah menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global. "Utamanya di negara-negara berkembang, dari yang sebelumnya 6,6 persen proyeksi di 2022 diturunkan menjadi 3,4 persen, anjlok betul," kata dia.
Selain itu, inflasi juga menjadi momok semua negara di dunia. Menurutnya saat ini sudah ada negara dengan inflasi mencapai 70 persen. Bahkan, AS yang biasanya 1 persen, saat ini sudah 8,3 persen.
Baca Juga:
Hadiri HUT HIPMI ke-52, Jokowi Tekankan Persiapan Menuju Indonesia Emas 2045
"Inilah problem besar semua negara," imbuhnya.
Tidak hanya itu, menurut Jokowi, saat ini negara-negara di dunia juga tengah dihantui oleh kenaikan harga batu bara yang naik hingga 133 persen. Kemudian, harga minyak dunia naik 58 persen. Lalu crude palm oil (CPO) naik 27 persen.
Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak agar mewaspadai kenaikan harga-harga lainnya imbas dari melesatnya harga energi tersebut.
"Hati-hati di luar itu (ada potensi) kenaikan-kenaikan yang perlu kita waspadai," tandasnya. [tum]