Konsumen.WahanaNews.co | Pandemi tidak sekadar memengaruhi cara orang berinteraksi, tapi juga selera konsumen ketika mereka memilih makanan, terkhusus camilan, untuk dinikmati di rumah.
Pandemi Covid-19 yang melanda dunia, termasuk Indonesia, sejak awal tahun 2020 yang lalu memberikan dampak yang begitu signifikan.
Baca Juga:
Mudahkan Pelanggan Bayar Listrik, PLN Mobile Jalin Kolaborasi dengan MotionPay
Menurut data Tren Layanan Pesan-Antar Online di Indonesia 2022 yang dipublikasikan penyedia transportasi online, Grab, ada perubahan perilaku konsumen ketika memilih camilan. Salah satu yang paling disorot adalah keinginan konsumen mencari camilan yang menyehatkan, terutama vegan, sebelum mereka memesannya.
Temuan tersebut diungkapkan oleh Director of Grab for Business Indonesia, Roy Nugroho, dalam konferensi pers virtual yang digelar Mondelez pada Rabu (23/11/2022).
"Jadi, di tahun 2022 ini, lima pencarian kata (paling banyak) di GrabFood salah satunya adalah makanan sehat," jelas Roy.
Baca Juga:
Wamendag Roro Serahkan Penghargaan Perlindungan Konsumen 2024 kepada Para Kepala Daerah
Dari data yang dihimpun Grab, Roy juga membeberkan fakta menarik mengapa konsumen di Indonesia doyan mengonsumsi camilan.
Ia menjelaskan bahwa 2 dari 5 konsumen di Indonesia setidaknya menikmati camilan satu kali dalam sehari.
"Jadi bisa dibilang sekarang itu kumpul enggak kumpul yang penting makan," tambah Roy.
Di samping temuan bahwa konsumen di Indonesia mulai melirik makanan sehat, mereka juga memiliki minat pada pelaku kuliner yang mempunyai kemudahan pesan antar.
Roy menjelaskan perubahan perilaku konsumen tersebut sejalan dengan pertumbuhan market untuk pesan antar makanan yang mencapai 24 persen pada kuartal II tahun 2022.
"Kemudian, ketika market-nya membesar, variasinya makin banyak, dan ragam pilihan makanan, baik jenis, rasa, sampai pricing-nya beraneka ragam, maka tentunya konsumen semakin selektif," ungkap Roy.
"Dan, kemudian menentukan sebenarnya apa yang ingin mereka konsumsi."
Tidak berbeda jauh dengan temuan Grab, data yang dihimpun Mondelez juga menunjukkan perubahan pola konsumsi oleh konsumen di Tanah Air. Research Director NielsenIQ, Anindita Septadiani, menjelaskan bahwa data dari pihaknya membuktikan konsumen semakin selektif memilih camilan. Dalam hal ini, konsumen di Indonesia lebih memilih dan sadar terhadap makanan atau camilan yang berkualitas dan dibuat dengan cara yang baik pula.
"Kita dari Mondelez juga melakukan sebuah survei konsumen yang dinamakan The State of Snacking Survey, di mana kami menemukan pergeseran pola konsumsi masyarakat dalam memilih camilannya," tutur Anindita.
Perubahan pola konsumsi oleh konsumen Tanah Air yang semakin selektif memilih camilan memang berdampak baik untuk mereka. Namun, fakta ini dikatakan Anindita menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang bergerak di bidang kuliner.
"Kebangkitan ekonomi pada industri UMKM juga didukung oleh temuan NielsenIQ dalam Household Spending Survey, di mana terdapat peningkatan alokasi pengeluaran rumah tangga untuk leisure activity," jelas Anindita.
"Salah satunya untuk aktivitas makan di luar dari 27 persen pada kuartal II tahun 2021 menjadi 30 persen dari total biaya pengeluaran rumah tangga pada kuartal II 2022." [tum]