Konsumen.WahanaNews.co | Inflasi Singapura tembus 7 persen secara year on year (yoy) pada Juli, dengan inflasi inti sebesar 4,8 persen akibat kenaikan harga makanan, listrik dan gas, serta akomodasi.
Mengutip CNA, Selasa (23/8), Otoritas Moneter Singapura (MAS) dan Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI) menyebutkan ini adalah inflasi inti ini merupakan yang tertinggi sejak November 2008.
Baca Juga:
Peluncuran Program Trade-in LPG 3 Kg ke LPG 5 Kg oleh Pemkot Tarakan
Tercatat inflasi makanan naik lebih tinggi, karena lonjakan harga layanan makanan dan makanan tidak dimasak, mencapai 6,1 persen pada bulan lalu.
Inflasi listrik dan gas naik menjadi 24 persen pada Juli, lebih tinggi dibandingkan Juni yang mencapai 20 persen, didukung oleh kenaikan tarif listrik dan gas yang lebih besar.
Inflasi akomodasi juga meningkat karena laju kenaikan sewa perumahan yang lebih cepat, mencapai 4,6 persen pada Juli.
Baca Juga:
Daftar Lewat Aplikasi, Beli Gas Elpiji 3 Kg Wajib Pakai KTP
Berikutnya, inflasi layanan naik menjadi 3,5 persen pada Juli karena biaya layanan rawat jalan, tiket pesawat, serta layanan rekreasi dan budaya mencatat kenaikan yang lebih besar.
Inflasi transportasi swasta naik menjadi 22,2 persen dari 21,9 persen pada Juni karena kenaikan harga mobil yang lebih kuat.
Sementara itu, harga eceran dan barang lainnya mencatat laju kenaikan yang lebih lambat, mencapai 2,8 persen pada Juli, karena inflasi untuk peralatan telekomunikasi, obat-obatan dan produk kesehatan menurun. Sedangkan biaya barang pribadi turun. [tum]