Konsumen.WahanaNews.co | Dikutip dari Visual Capitalist berdasarkan Analisis Bloomberg, Minggu (17/7), ada empat metrik yang jadi dasar prediksi tersebut. Keempatnya yaitu imbal hasil obligasi pemerintah, credit default swap (CDS) 5 tahun, beban bunga sebagai persentase dari Produk Domestik Bruto (PDB), serta utang pemerintah sebagai persentase dari PDB.
Sejumlah negara diperkirakan akan bangkrut akibat utang yang menumpuk. Negara tersebut di antaranya El Salvador, Ghana, Tunisia, dan Pakistan.
Baca Juga:
H. Anwar Rustam Bancin Bantah Tudingan Ya Karim Sebut Dirinya Penipu Berutang
El Salvador tercatat memiliki imbal hasil obligasi pemerintah sebesar 31,8 persen. Negara ini juga memiliki pembayaran bunga tahunan yang tinggi yaitu 4,9 persen dari PDB.
Selain itu, El Savador mengalami kejatuhan harga kripto khususnya bitcoin. El Salvador telah menggelontorkan lebih dari US$100 juta dana publik untuk membeli 2.300 keping bitcoin.
Namun, nilai investasi tersebut jeblok lebih dari 50 persen seiring dengan penurunan harga kripto beberapa waktu terakhir. Kini, aset bitcoin El Salvador hanya tersisa US$44,6 juta.
Baca Juga:
Polisi Ungkap Selebgram Angela Lee Pakai Uang Penipuan Tas Mewah Untuk Bayar Utang
Negara lain yang juga terancam bangkrut adalah Ghana yang tercatat memiliki imbal hasil obligasi pemerintah sebesar 17,1 persen. Negara ini juga memiliki utang pemerintah sebesar 84,6 persen dari PDB.
Selanjutnya ada Tunisia dengan imbal hasil obligasi pemerintah sebesar 32,1 persen, CDS 5 tahun sebesar 1.200 bps, dan utang pemerintah sebesar 87,3 persen dari PDB.
Berikut daftar lengkap negara yang terancam bangkrut akibat utang: