Wahanakonsumen.com | Petinggi perbankan sudah mewanti-wanti soal potensi kenaikan suku bunga KPR tahun ini.
Sinyal kenaikan harga rumah dan bunga KPR di tahun 2022 semakin kuat.
Baca Juga:
Bank DKI dan KOPKARTRANS Kolaborasi Manfaatkan Produk dan Layanan
Kondisi itu bakal berdampak pada kenaikan harga rumah. Dengan demikian, generasi Z yang banyak membutuhkan hunian bakal berpotensi semakin kesulitan untuk bisa membeli rumah.
"Harga rumah akan terus naik, even dalam kondisi krisis seperti kemarin, ada aja yang naikkan harga," kata Director Research Consultancy Savills Indonesia, Anton Sitorus melansir dari CNBC Indonesia, Senin (21/3/22).
Karenanya semakin lama menunggu untuk membeli rumah, maka harganya semakin tinggi atau nggak terjangkau. Apalagi saat ini geliat ekonomi makin membaik, pemerintah juga bakal merubah pandemi menjadi endemi.
Baca Juga:
Anggota DPR Fraksi PKS Minta Evaluasi Program Tapera
"Kecenderungannya harga rumah meningkat lebih besar dari tahun-tahun kemarin," ujar Anton.
"Overall untuk perumahan di Jabodetabek, kisaran 5-10% rata-rata kenaikan harga yang terjadi," lanjutnya
Ia tidak menampik bahwa kenaikan harga juga tidak lepas akibat adanya kenaikan harga material. Ketika komponen material pendukung naik, maka secara otomatis harga akhir yang bakal diterima konsumen juga semakin mahal.
"Jadi tahun ini ada kecenderungan harga muai naik, di beberapa proyek-proyek besar mulai ada kenaikan, BSD, Alam Sutera, Summarecon, di PIK. Apalagi di tahun depan, ketika ekonomi makin membaik (makin mahal)," sebutnya. [tum]