Konsumen.WahanaNews.co | Hingga akhir Juli 2022 PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk meraup kontrak baru sebesar Rp13,55 triliun.
Capaian itu tumbuh 41,9 persen dibanding periode sama tahun lalu, Rp9,55 triliun.
Baca Juga:
Jasa Marga Raih Penghargaan Bergengsi ‘Indonesia Most Powerful Women Awards 2024’
"Perseroan masih terus mengejar perolehan kontrak baru di tahun ini untuk mencapai target yang telah ditetapkan oleh manajemen," kata Sekretaris Perusahaan PT PP Bakhtiyar Efendi dalam keterangan resmi yang dikutip dari Antara, Rabu (17/8).
Untuk memaksimalkan perolehan kontrak baru di tahun ini, perusahaan pelat merah ini akan fokus pada proyek-proyek strategis yang dimiliki oleh pemerintah dan BUMN.
Adapun perolehan kontrak baru yang berhasil diraih antara lain pembangunan proyek Terminal Kalibaru Tahap 1B Pelabuhan Tanjung Priok Rp3,83 triliun dan proyek pekerjaan Pipeline Semarang-Batang Rp1,06 triliun.
Baca Juga:
Buntut Kritik PSN PIK 2, Said Didu Penuhi Panggilan Polisi
Kemudian, proyek pembangunan Pertamedika Sanur Bali Rp621 miliar,Work Unit Rate Earthwork sebesar Rp421 miliar, pekerjaan tambah proyek pembangunan Dermaga Benoa Rp232 miliar, serta proyek Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta Rp207 miliar.
Jika dirinci, kontrak dari BUMN mendominasi perolehan kontrak baru dengan kontribusi sebesar 74 persen. Kemudian, kontrak dari pemerintah mengekor sebesar 22 persen, dan swasta sebesar 4 persen.
Komposisi perolehan proyek tersebut terdiri dari induk sebesar 70,18 persen persen dan anak usaha sebesar 29,82 persen.
Berdasarkan lini bisnis perusahaan komposisi perolehan kontrak baru perusahaan terdiri dari lini bisnis jasa konstruksi (pekerjaan infrastruktur dan pekerjaan sipil, gedung, jalan tol dan jembatan) sebesar 62 persen,Engineering, Procurement, dan Construction/EPC sebesar 8 persen, anak usaha sebesar 30 persen.
Sepanjang paruh pertama tahun ini, perusahaan meraup pendapatan usaha Rp9,02 triliun atau tumbuh sebesar 39,74 persen dari periode yang sama tahun lalu, Rp6,457 triliun.
"Perseroan juga mencatatkan adanya peningkatan nilai gross margin sebesar 13,61 persen yang capaiannya membaik dari periode yang sama di tahun 2021 sebesar 12,36 persen," kata Bachtiyar.
Sampai dengan kuartal II, perseroan menyerap belanja modal (capex) sebesar Rp1,9 triliun atau tumbuh sebesar 115 persen secara yoy dibanding penyerapan 2021 sebesar Rp882 miliar. Belanja modal tersebut untuk membiayai proyek-proyek investasi lanjutan maupuncarry over.
Penyerapan capex hingga kuartal II 2022 terdiri dari anak usaha utama sebesar Rp645 miliar, anak usaha nonutama sebesar Rp1,23 triliun, dan afiliasi sebesar Rp16 miliar. [tum]