Konsumen.WahanaNews.co | Dalam hal perizinan dari Agen Pemegang Merek (APM) Toyota, Pindad Maung bermasalah. Itu karena rancangannya menggunakan basis pikap Hilux.
Hal ini pertama diungkap oleh Direktur Sarana Angkutan Jalan Kemenhub Danto Restyawan pada akhir pekan kemarin di sela seminar pameran Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2022, saat tengah membahas soal Sertifikat Uji Tipe (SUT) dan Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT).
Baca Juga:
Usai Purna Tugas, Jokowi Sapa Masyarakat dalam Perjalanan Pulang
Kedua sertifikat uji tipe ini merupakan syarat utama produk otomotif diproduksi dan diperdagangkan.
"Pernah dengar Maung? Itu kan basic-nya Toyota Hilux yang diubah Pindad menjadi Maung. Kemudian diminta SUT dan SRUT. Tapi sampai sekarang kami tidak keluarkan, karena apa? Karena APM tidak setuju," ujar Danto tanpa merinci hal tersebut, di sela seminar pameran Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2022, Jumat (30/9).
Maung muncul ke publik pada 2020 dan menjadi tersohor usai sempat dites Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Saat itu Prabowo sempat memesan 500 unit Maung yang produksi massalnya disebut dimulai pada Oktober.
Baca Juga:
Penjualan Moncer, 5 Senjata Mematikan Buatan RI Diserbu Militer Asing
Maung tak cuma didesain untuk militer, Pindad pernah mengungkap versi sipilnya akan dijual ke masyarakat umum dengan harga setara SUV medium populer seperti Toyota Fortuner.
"Setelah kontrak dengan Kemhan berjalan next kami sudah diizinkan penjualan ke sipil," kata Abraham Mose, Direktur Utama Pindad, pada 13 Oktober 2020.
Berbagai pihak sudah mengemukakan minatnya membeli Maung versi sipil, salah satunya figur publik Anang Hermansyah dan istrinya Ashanty pada Agustus 2020.
Saat pertama kali diperkenalkan, Pindad menyebutkan Maung versi militer memakai mesin turbo diesel 2.494 cc 2GD-FTV buatan Toyota yang digunakan pada Hilux.
Namun saat itu tak ada konfirmasi langsung Maung dirancang dari sasis Hilux.
Satu tahun berselang Pindad merilis mobil yang diduga dijadikan sebagai Maung versi sipil dalam bentuk prototipe.
Mobil itu bernama MV2 4x4. Kendaraan ini mirip pikap kabin ganda dengan atap kanopi yang bisa dilepas mirip Maung, namun dibekali berbagai fitur yang umum dijumpai di mobil penumpang.
MV2 4x4 menggunakan mesin diesel bertenaga 136 hp dan 385 Nm, namun Pindad belum menjelaskan jenis dan kapasitasnya. Transmisi yang disediakan yakni manual 6-percepatan.
Mesin yang digunakan MV2 4x4 kemungkinan berbeda dari 2GD-FTV di Maung versi militer yang menghasilkan tenaga lebih besar, 149 hp dan torsi 400 Nm.
Bukan dijual massal
Danto menjelaskan SUT dan SRUT untuk Maung bisa saja diterbitkan asal tujuannya untuk penggunaan pribadi, bukan dijual lagi secara massal.
"Tapi dijual massal tidak boleh, itu harus seizin APM," ucap dia.
Sejauh ini Direktur Pemasaran Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmy yang ditanya mengenai hal tersebut hingga belum memberikan jawaban. Pihak Pindad juga belum memberi respons terkait hal ini.
Anton pada Juli 2020 pernah menjelaskan Pindad telah mengajukan permohonan mengenai penggunaan mesin pikap Hilux untuk Maung. Anton saat ini mengatakan permohonan hanya seputar mesin, tidak termasuk sasis.
"Pindad sudah ada request ke kami, dan sekarang sedang dibicarakan dengan prinsipal. [Yang diajukan] berhubungan dengan penggunaan engine," kata Anton saat itu. [tum]