Konsumen.WahanaNews.co | Saat ini Indonesia memiliki potensi digitalisasi yang luar biasa. Hal itu diungkapkan Kadin (Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri) Indonesia, Arsjad Rasjid.
Menurut Arsjad, itu disebabkan karena dampak dari pandemi Covid-19. Pada saat pandemi, hal ini berperan signifikan dalam akselerasi transformasi digital di Indonesia.
Baca Juga:
Perseteruan Kadin Memanas Lagi, Pengurus Munaslub Disebut Langgar Aturan
“Lebih dari 74 persen Konsumen di Indonesia memilih belanja secara online. Hal ini menyebabkan transaksi dagang e-commerce di 2021 mencapai Rp 401 triliun,” kata Arsjad dalam diskusi panel bersama APJII di Jakarta, mengutip suara.com pada Kamis (9/6/2022).
Ia melanjutkan, pesatnya pertumbuhan digital di Indonesia juga berdampak langsung terhadap pembangunan dan perekonomian. Hal ini pun membuat banyak perusahaan berbasis teknologi yang menjadi tren baru di masa sekarang.photoBeli di online shop. - (twitter/humblemaeum)
“Saat ini Indonesia telah memiliki lebih dari 2.300 startup dengan 11 perusahaan startup yang sudah berstatus unicorn. Sehingga itu bukan hal yang mengherankan kalau saat ini Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital besar di Asia Tenggara,” tambahnya.
Baca Juga:
Kadin: Pemimpin Solo Masa Depan Harus Pahami Masalah untuk Kesejahteraan Masyarakat
Lebih lanjut, Arsjad memprediksi kalau proyeksi tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai lebih dari 100 miliar dolar AS di tahun 2025.
“Proyeksi tingkat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia diperkirakan capai hinggal lebih dari 100 miliar dolar AS untuk tahun 2025 nanti,” jelasnya.
Sebelumnya, dalam acara yang sama, APJII mengungkapkan bahwa jumlah pengguna internet Indonesia pada 2022 sudah menembus 220 juta. Penetrasi internet di Tanah Air juga mencapai 77 persen. [tum]