Konsumen.WahanaNews.co | Masyarakat memerlukan informasi akurat terkait tembakau alternatif guna mencegah mispersepsi yang menyebutkan bahwa produk tersebut memiliki risiko sama seperti rokok.
Hal itu diungkapkan Ketua Aliansi Vaper Indonesia (AVI), Johan Sumantri.
Baca Juga:
Mudahkan Pelanggan Bayar Listrik, PLN Mobile Jalin Kolaborasi dengan MotionPay
Menurut dia, produk tembakau alternatif tidak menghasilkan asap mengandung TAR sehingga memiliki risiko yang jauh lebih rendah daripada rokok bakar konvensional.
“Karena banyak ketidaktahuan akan informasi tersebut, masyarakat banyak yang menganggap bahwa produk tembakau alternatif memiliki bahaya yang sama dengan rokok, padahal faktanya tidak. Oleh karena itu, diperlukan sosialisasi tentang informasi yang akurat mengenai produk tembakau alternatif,” jelas Johan, dalam keterangannya, Minggu.
Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan Universitas Padjadjaran berjudul “Effectiveness and Safety Profile of Alternative Tobacco and Nicotine Products for Smoking Reduction and Cessation: A Systematic Review” yang dipublikasikan di Journal of Multidisciplinary Healthcare menyimpulkan bahwa penggunaan produk tembakau alternatif umumnya berpotensi mengurangi kebiasaan merokok dan jarang ditemukan efek samping (adverse event) setelah penggunaan jangka pendek dan menengah.
Baca Juga:
Wamendag Roro Serahkan Penghargaan Perlindungan Konsumen 2024 kepada Para Kepala Daerah
Selain itu, hasil riset lembaga eksekutif Departemen Kesehatan Inggris, Public Health England, yang kerap diperbaharui hingga tahun 2022 juga melaporkan bahwa produk tembakau alternatif memiliki profil risiko hingga 95 persen lebih rendah daripada rokok.
“Berdasarkan berbagai hasil kajian ilmiah tersebut, maka produk tembakau alternatif, termasuk rokok elektrik, memilki risiko yang lebih rendah daripada rokok. Selain itu, tidak ada juga istilah 'second-hand smoke' yang dihasilkan oleh produk ini,” lanjut Johan.
Melalui fakta tersebut, Johan berpendapat masyarakat perlu mendapatkan informasi akurat mengenai produk tembakau alternatif yang berdasarkan hasil kajian ilmiah. Informasi tersebut dinilai dapat merubah mispersepsi yang selama ini beredar.