Konsumenlistrik.WahanaNews.co | Subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diberikan pemerintah justru memperlebar kesenjangan ekonomi. Hal itu diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Ini tercermin dari anggaran subsidi yang digelontorkan pemerintah hingga ratusan triliun, mayoritas dinikmati oleh orang mampu .
Baca Juga:
Rencana Kebijakan Pengguna BBM Pertalite-Solar Sudah di Tangan Jokowi
"Ini berarti kita mungkin akan menciptakan kesenjangan yang makin lebar dengan subsidi ini, yang mampu menikmati dana subsidi ratusan triliun, yang tidak mampu tidak menikmati," ujar Ani, sapaan akrabnya, dalam konferensi pers, Jumat (26/8).
Ia merinci pertalite yang anggaran subsidinya sebesar Rp93,5 triliun tahun ini, 80 persen dinikmati orang mampu. Bahkan, 60 persen di antaranya dinikmati oleh orang sangat kaya.
"Jadi anggaran pertalite yang besar ini, sekitar Rp60 triliun sendiri dinikmati oleh orang sangat kaya," jelasnya.
Baca Juga:
Bukan Rp19 Ribu, Ternya Harga Asli LPG 3 Kg Rp53 ribu per Tabung
Selanjutnya solar, 89 persen dinikmati oleh dunia usaha dan 11 persen oleh rumah tangga. Dari 11 persen ini, yang tepat sasaran hanya 5 persen, sedangkan 95 persennya dinikmati oleh rumah tangga mampu.
Kemudian pertamax juga mendapat subsidi sebesar Rp4.800 per liter dari pemerintah. Padahal, penikmatnya adalah orang kaya atau mampu.
"Bahkan pertamax sekalipun yang dikonsumsi mobil bagus, yang pemiliknya mampu, setiap liternya dapat subsidi Rp4.800 per liter," pungkasnya. [tum]