Konsumen.WahanaNews.co | Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut ekonomi global pada 2023 akan terasa gelap.
Hal ini lantaran kondisi geopolitik yang memanas di saat pandemi covid-19 belum berakhir.
Baca Juga:
Prabowo Gelar Rapat Internal Bahas Kemandirian Energi dan Subsidi Tepat Sasaran
Bahlil mengatakan kondisi ekonomi global terancam akibat adanya perang dagang China dan Amerika Serikat sejak 2017 hingga 2019, kemudian pandemi covid-19 yang melanda dunia. Terlebih, saat ini perang tengah berkecamuk antara Rusia dan Ukraina.
"Ini betul-betul meluluhlantakkan ekonomi global. Makanya dalam bahasa saya, ini ekonomi 2023 gelap," ujarnya di Investor Daily Summit, Rabu (12/10).
Meski ekonomi global diprediksi gelap, Bahlil yakin ekonomi Indonesia tumbuh lebih baik. Hal ini ditopang oleh insentif-insentif yang diberikan dan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan pemerintah.
Baca Juga:
Imbas Hilirisasi, Bahlil Sebut 54 Persen Warga Morowali Kena Asma
"Keyakinan saya ke depan pertumbuhan ekonomi kita tidak segelap pertumbuhan ekonomi global," ujarnya.
Kondisi ekonomi global yang tak stabil dan terancam resesi pada 2023 mendatang sebelumnya telah didengungkan oleh lembaga-lembaga internasional.
Peringatan resesi muncul melihat kebijakan moneter ketat bank sentral di sejumlah negara. Bank-bank sentral ini terus mengerek suku bunganya.
Presiden Bank Dunia David Malpass mengatakan kebijakan moneter bank sentral yang cukup agresif akan menghambat proses pemulihan ekonomi global.
Imbasnya, ekonomi dunia diperkirakan melambat menjadi 0,5 persen tahun depan. "Pertumbuhan global melambat tajam dengan kemungkinan perlambatan lebih lanjut karena lebih banyak negara jatuh ke dalam resesi," papar Malpass.
Sementara itu, IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi RI pada tahun depan, yakni menjadi hanya 5 persen.
Hal ini tertuang dalam laporan terbaru IMF yang bertajuk World Economic Outlook: Countering the Cost-of-Living Crisis yang dirilis pada Selasa (11/10).
Dalam laporan tersebut, proyeksi ekonomi Indonesia pada 2023 mendapat revisi ketiga kalinya dari proyeksi April sebesar 5,9 persen dan Juli di kisaran 5,2 persen.
Sementara, untuk tahun ini IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,3 persen.
Revisi ini sejalan dengan langkah IMF yang juga memangkas proyeksi ekonomi global yang hanya diperkirakan mencapai 2,7 persen pada 2023. [tum]