Konsumen.WahanaNews.co | Bank sentral China (PBOC) mencatat transaksi uang digital mencapai lebih dari 100 miliar yuan atau US$13,9 miliar hingga 31 Agustus 2022. Nilai transaksi itu naik dibandingkan dengan akhir 2021 yang mencapai 87,6 miliar yuan.
PBOC mengatakan peningkatan transaksi itu sejalan dengan masifnya peluncuran uang digital oleh bank sentral.
Baca Juga:
Bank Indonesia Siap Terbitkan Rupiah Digital, Simak Ulasannya!
Mengutip CNA, Kamis (13/10), capaian tersebut melibatkan 360 juta transaksi di daerah percontohan di 15 provinsi dan kota. PBOC juga mencatat saat ini ada tambahan 5,6 juta pedagang yang bertransaksi dengan uang digital.
Menurut PBOC, China berada di garis depan terkait pengembangan uang digital. Padahal, penerapannya masih tahap awal.
Daerah percontohan tadi menawarkan subsidi e-CNY pada 2022. Subsidi itu termasuk US$4,5 juta tunai digital gratis di Shanghai Mei lalu.
Baca Juga:
Harga Kripto Menghijau, Tapi Belum Fit
Hal tersebut dilakukan demi merangsang konsumsi masyarakat di tengah lesunya ekonomi imbas pandemi.
Bank sentral juga mengambil bagian dalam uji coba Jembatan Mata Uang Digital Bank Sentral (mCBDC) lintas batas yang dikembangkan oleh Bank of International Settlements. Selain itu, PBOC juga melakukan tes untuk menghubungkan sistem pembayaran digital lokal Hong Kong.
E-CNY sendiri lebih sering digunakan untuk pembayaran ritel domestik. Ke depannya, PBOC akan mempromosikan penggunaan e-CNY untuk bisnis antar perusahaan, perpajakan, hingga urusan pemerintahan.