WahanaKonsumen.com | Peti mati rotan buatan Indonesia disukai konsumen dunia, terutama Eropa. Peti mati tersebut menjadi alternatif terbaik untuk peti mati yang terbuat dari kayu.
Meningkatnya popularitas peti mati rotan Indonesia di Eropa salah satunya karena ramah lingkungan. Hal itu diungkapkan oleh Kedutaan Besar Indonesia di Inggris melalui akun Instagramnya.
Baca Juga:
Percepat Target Transisi Energi, PLN Siap Kembangkan Sejumlah Skenario Agresif
“Karena bahan ini mudah terurai secara hayati saat dikubur, bahan ini juga mengurangi dampak negatif penguburan terhadap lingkungan,” bunyi pernyataan Kedutaan Besar Indonesia di Inggris.
Pembuatan peti mati rotan sendiri membutuhkan waktu dua hari.
Adalah pengrajin dari Desa Wisata Trangsan, Jawa Tengah, yang membuat inovasi peti mati dari rotan itu.
Baca Juga:
Percepat Target Transisi Energi, PLN Siap Kembangkan Sejumlah Skenario Agresif
Mereka membuatnya dengan tangan, dan melakukan tahapan menenun yang membutuhkan kesabaran dan presisi untuk mendapatkan hasil terbaik.
Saat ini, peti mati rotan dari Indonesia ini sudah diekspor dan dijual di luar negeri.
Beberapa negara yang sudah menggunakan peti mati rotan asal Indonesia adalah Jerman, Inggris dan Belanda.
Rotan dihasilkan dari tanaman menjalar yang tumbuh di hutan hujan tropis. Bagian batangnya lalu diolah dengan cara dipelintir dan ditenun untuk membuat berbagai furnitur. [rin]